WartaBulukumba - Ranah digital hari ini adalah keniscayaan bagi wajah pendidikan.
Di Tanah Air lahir KSP atau Kurikulum Sekolah Penggerak. Rancangan tersebut adalah sebuah kurikulum prototipe yang sedang menjalani evaluasi dalam rentang tahun ajaran 2021-2022.
Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Anindito Aditomo membentangkan penjelasan ihwal kurikulum prototipe ini.
Baca Juga: Munir dan kisah dua perempuan yang menjelma 'antagonis'
Seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Selasa 7 September 2021, KSP berfokus pada pendidikan kebangsaan, penanaman nasionalisme, serta pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan kompetensi kognitif (literasi dan numerasi) serta nonkognitif (karakter).
Hal ini ditegaskan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Yemmi Yohanni kepada awak media, Senin 6 September 2021. Yemmi mengatakan Program Sekolah Penggerak fokus pada pendidikan kebangsaan dan penanaman nasionalisme.
“Di Jawa Barat itu kalau tidak salah hanya delapan kabupaten atau kota yang masuk pada Program Sekolah Penggerak, jadi tidak semua. Ada beberapa poin yang harus dikuasai oleh para kepala sekolah, salah satu poin pentingnya kepala sekolah melek teknologi,” ujar Yemmi.
Baca Juga: Trenggalek Permata Pariwisata di Jawa Timur, Sandiaga Uno yakin lapangan kerja akan meruah
Dikutip dari AntaraNews, Senin 9 Agustus 2021, pengamat Teknologi Informasi dan Komunikasi dari CISSRec Pratama Persadha mengatakan, kondisi pendidikan teknologi di Indonesia saat ini masih belum maju jika dibanding negara-negara lain dan harus segera mengejar ketertinggalan.
Editor: Nurfathana S
Sumber: Pikiran Rakyat