Kurikulum Sekolah Penggerak, saatnya guru melek teknologi

- 7 September 2021, 17:31 WIB
Teknologi canggih inovasi anak bangsa
Teknologi canggih inovasi anak bangsa /pixabay/geralt /

WartaBulukumba - Ranah digital hari ini adalah keniscayaan bagi wajah pendidikan.

Di Tanah Air lahir KSP atau Kurikulum Sekolah Penggerak. Rancangan tersebut adalah sebuah kurikulum prototipe yang se­dang menjalani evaluasi dalam rentang tahun ajaran 2021-2022.

Kepala Badan Standar Ku­rikulum dan Asesmen Pend­i­dikan di Kementerian Pendi­dik­an Kebudayaan Riset dan Teknologi, Anindito Aditomo membentangkan penjelasan ihwal kurikulum prototipe ini.

Baca Juga: Munir dan kisah dua perempuan yang menjelma 'antagonis'

Seperti dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Selasa 7 September 2021, KSP berfokus pada pendidikan kebangsaan, ­penanaman ­nasionalisme, serta ­pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan ­mewujudkan kompetensi ­kognitif (literasi dan ­numerasi) serta nonkognitif (karakter).

KSP dite­rapkan di sekolah-sekolah  yang menjadi peserta Program Sekolah Penggerak (PSP). Sejauh ini, telah ada 2.500 sekolah yang terlibat dalam PSP.
 
Selain tengah mengevaluasi penerapannya, kata Anindito, Kemendikbudristek juga te­ngah menjaring masukan dari berbagai pemangku kepen­ting­­an.
 
 
Mereka di antaranya yaitu organi­sasi masyarakat penyelenggara pendidikan seperti Muhammadiyah dan NU, organisasi guru, seperti PGRI, maupun lembaga pendidikan te­naga kependidikan (LPTK).
 
”Semua pihak ini sudah me­nerima informasi tertulis maupun penjelasan lisan tentang struktur dan kerangka dasar kurikulum prototipe ini,” ujarnya, Senin 6 September 2021.
 
Bagaimana kesiapan lembaga pendidikan terhadap kurikulum prototipe tersebut?
 
 
Dikutip dari Sukabumiupdate.pikiran-rakyat.com, Selasa 7 September 2021, dua lembaga pendidikan non formal di Kota Sukabumi dinyatakan memenuhi syarat untuk ikut Program Sekolah Penggerak (PSP). Keduanya adalah lembaga pendidikan usia dini yaitu PAUD Aster Putih dan Al Muhajirin.

Hal ini ditegaskan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Yemmi Yohanni kepada awak media, Senin 6 September 2021. Yemmi mengatakan Program Sekolah Penggerak fokus pada pendidikan kebangsaan dan penanaman nasionalisme. 

“Di Jawa Barat itu kalau tidak salah hanya delapan kabupaten atau kota yang masuk pada Program Sekolah Penggerak, jadi tidak semua. Ada beberapa poin yang harus dikuasai oleh para kepala sekolah, salah satu poin pentingnya kepala sekolah melek teknologi,” ujar Yemmi.

Baca Juga: Trenggalek Permata Pariwisata di Jawa Timur, Sandiaga Uno yakin lapangan kerja akan meruah

Dikutip dari AntaraNews, Senin 9 Agustus 2021, pengamat Teknologi Informasi dan Komunikasi dari CISSRec Pratama Persadha mengatakan, kondisi pendidikan teknologi di Indonesia saat ini masih belum maju jika dibanding negara-negara lain dan harus segera mengejar ketertinggalan.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x