Tips menggunakan kalimat positif pada anak

28 Desember 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi ibu dan anak /

WartaBulukumba - Setiap keluarga berbeda cara pengasuhan yang diterapkan. Tetapi tentunya pola asuh yang baik.

gaya pengasuhan atau parenting yang dapat membangun rasa saling menghargai, tentu menjadi impian semua keluarga.

Hal tersebut bisa tercermin dalam kata-kata positif yang diucapkan antara  satu sama lain, antara orang tua dan anak.

Baca Juga: Begini cara mendidik anak pertama untuk menjadi kakak yang baik

Mari mencona untuk mengganti kalimat-kalimat negatif menjadi lebih positif dengan beberapa cara berikut.

Dikutip WartaBulukumba.com dari AloDokter. Berikut tips menggunakan kalimat positif pada anak. 

tunjukkan antusiasme

Ajak Si Kecil untuk bercerita tentang kesehariannya, sehingga ia terbiasa mengekspresikan perasaannya.

Baca Juga: Intip cara tepat melatih anak dalam berbagi

Misalnya, “Kata ibu guru, kamu tadi membuat gol di pertandingan sepak bola? Bunda mau dengar ceritanya, dong!” Dengan begitu ia akan percaya diri dan tahu bahwa dirinya berharga dan layak mendapatkan perhatian.

ingatkan konsekuensi dari perbuatannya

Janganlah ucapkan kalimat yang membuat dirinya pesimis, saat menasehatinya. Contohnya, “Bunda sudah bilang berkali-kali jangan terlambat bangun, Nak! Kalau begini terus, kamu enggak bakal dapat ranking!”

Daripada mengucapkan seperti itu, akan lebih baik jika Bunda mengingatkan konsekuensi dari perbuatannya. Misalnya, “Perjalanan ke sekolah setengah jam, Nak. Jadi kalau kamu bangun jam segini, kamu harus bisa menjelaskan alasannya ke guru dan siap mendapat hukuman, ya.”

Baca Juga: Cara mengenal beberapa gaya belajar anak

mengenali dan menerima perasaan anak

Setiap kali Si Kecil sedang emosi, baik itu marah, sedih, maupun sebal, lebih baik ajak ia untuk mengenali dan menerima emosi yang sedang ia rasakan.

Dengan cara ini, ia mampu mengutarakan perasaan dalam kata-kata yang bisa dimengerti orang lain.

Bunda dapat membantunya dengan mengucapkan kalimat seperti, “Kamu sedih, ya, nilai ujian kemarin tidak sesuai harapan? Tidak apa-apa. Nanti kita belajar lagi, ya.”

Baca Juga: Apa yang perlu dilakukan dalam menyiapkan lingkungan belajar anak?

sampaikan dengan tenang jika ada sikap anak yang tidak dapat diterima

Jangan langsung memarahi Si Kecil dengan emosi, bila sewaktu-waktu Si Kecil kesal hingga bersikap tidak baik.

Tetapi, balaslah dengan tenang seraya mengucapkan, “Bunda sedih saat kamu membanting pintu,” atau, “Daripada kamu membanting pintu, Bunda akan sangat senang jika kamu mau membicarakan masalahmu dengan Bunda.”

Melalui komunikasi yang tenang dan bersuasana positif, anak akan merasa diperhatikan dan Bunda bisa mendiskusikan apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengelola emosinya dengan baik.

 

meminta bantBaca Juga: Manfaatkan waktu bertemu anak dengan perbanyak kebaikanuan saat sibuk

Meski terdengar sederhana, kata-kata memiliki kekuatan yang besar dalam mendidik anak. Kalimat yang orang tua ucapkan ke anak adalah benih dari sifat dan karakter anak itu sendiri. Kata-kata yang positif akan tumbuh menjadi sifat yang positif dan begitu pula sebaliknya.

Daripada Bunda mengatakan, ‘Jangan ganggu Bunda!” saat sedang sibuk, akan lebih baik jika Bunda menolak permintaan Si Kecil dengan halus dan meminta bantuan kerabat atau asisten rumah tangga untuk menjaga Si Kecil sebentar.

Bila anak sudah cukup besar, Bunda dapat mengatakan kepadanya, “Bunda harus mengerjakan sesuatu secepatnya. Kamu bisa menggambar sebentar, ya. Kalau sudah selesai, kita pergi sama-sama.”

Baca Juga: Di balik sering memanjakan anak, sederet dampak buruk yang bisa terjadi

Namun, dapat dipahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Orang tua bisa saja salah bicara walau tanpa ada niatan untuk menyakiti anaknya.

Jangan malu untuk meminta maaf, Jika Bunda dan Ayah merasa pernah mengatakan sesuatu yang membuat anak sedih, marah, atau jadi menjauh.***

 

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Alo Dokter

Tags

Terkini

Terpopuler