Di sisi lain, Timnas Indonesia U-23 mengambil pendekatan yang sedikit berbeda dengan formasi 3-4-2-1.
Tiga bek, Muhammad Ferari, Rizky Ridho, dan Komang Teguh, akan berusaha keras menjaga kestabilan di zona pertahanan, dengan bantuan dari Rio Fahmi dan Pratama Arhan yang beroperasi di sayap, memberikan dukungan baik dalam bertahan maupun menyerang.
Lini tengah diperkuat oleh Ivar Jenner dan Marselino Ferdinan, yang keduanya memiliki tugas penting untuk mengontrol permainan dan menyediakan bola-bola matang kepada para penyerang.
Fajar Fathurrahman dan Rafael Struick, berposisi sebagai gelandang serang, diharapkan dapat memanfaatkan setiap ruang yang ada dan memberikan umpan kreatif ke ujung tombak serangan, Hokky Caraka.
Baca Juga: Pemain Argentina Papu Gomez bantah pakai doping
Analisis kekuatan
Di atas kertas, Qatar U23 tampak sebagai tim yang lebih diunggulkan. Bermain di kandang sendiri memberikan mereka keuntungan psikologis dan dukungan penuh dari para penggemarnya.
Kekuatan mereka bukan hanya berakar dari dukungan tersebut, tetapi juga dari pengalaman para pemainnya yang telah berjaya di Piala Asia 2024 di level senior, mengalahkan Yordania dengan tiga gol penalti yang menjadi penentu juara.
Namun, Timnas Indonesia U23 tidak bisa dianggap remeh. Diperkuat oleh pemain-pemain muda berbakat seperti Rizky Ridho, Marselino Ferdinan, Justin Hubner, dan Rafael Struck yang telah memiliki pengalaman di kancah Asia, tim ini membawa harapan besar dari tanah air.
Mereka telah menunjukkan kemampuannya dengan mengalahkan Uni Emirat Arab di pertandingan uji coba terakhir, meski dengan skor tipis 0-1.
Strategi dan persiapan
Shin Tae-yong, pelatih kepala Timnas Indonesia, telah menghabiskan waktu sepuluh hari untuk pemusatan latihan di Dubai, UEA, sebelum terbang ke Qatar.