Cerdas dan kritis! Rizal Ramli pergi meninggalkan sejumlah warisan pemikiran untuk Indonesia

- 3 Januari 2024, 13:51 WIB
Pakar Ekonomi Rizal Ramli
Pakar Ekonomi Rizal Ramli /Tangkapan layar YouTube/Refly Harun

WartaBulukumba.Com - Di tengah keheningan malam yang meresapi Jakarta, sebuah kabar duka menyelimuti negeri. Prof. Dr. Ir. Rizal Ramli MA, seorang tokoh yang telah lama mengukir jejak di panggung aktivisme dan pemerintahan Indonesia, berpulang pada 2 Januari 2024 di RS. Cipto Mangunkusumo, tepat pada pukul 19.30. Kabar ini, seperti layaknya desau angin lara, segera menyebar, menyentuh hati banyak orang yang mengenal dan mengagumi sosoknya.

Salah satu warisan pemikiran Rizal Ramli adalah buku karyanya yang berjudul "Langkah Strategis dan Kebijakan Terobosan 2000-2001", kumpulan beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Rizal Ramli selama dia menjabat sebagai Menteri pada tahun 2000 s.d. 2001.

Rizal Ramli dalam berbagai forum resmi selalu menekankan bahwa sistem perekonomian di Indonesia perlu diubah dari neoliberalisme menjadi ekonomi kerakyatan agar mampu menghadapi krisis global.

Baca Juga: Berapa gaji PPPK guru dan non guru? Ini rinciannya

Penuh prestasi dan dedikasi

Keluarga mengumumkan bahwa Rizal Ramli akan dikebumikan di TPU Jeruk Purut pada tanggal 4 Januari 2024, pukul 10.00. Rumah duka di Jl. Bangka IX No. 49, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menjadi tempat persemayaman terakhir bagi almarhum, dan sejak pagi, telah dipenuhi oleh tokoh-tokoh penting serta aktivis yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir.

Kehidupan Rizal Ramli berpulang menjelang usianya yang nyaris 70 tahun, meninggalkan jejak yang tidak ternilai dalam sejarah bangsa. Lahir di Padang, Sumatra Barat, pada 10 Desember 1954, perjalanan hidupnya penuh dengan prestasi dan dedikasi.

Pendidikan dasar dan menengahnya di Bogor, berlanjut ke Institut Teknologi Bandung di jurusan Teknik Fisika, dan kemudian menuntaskan studi di bidang Ekonomi di Boston University, Amerika Serikat.

Baca Juga: Usia 4 Tahun PRMN, WartaBulukumba: 'Tetap jelajah ide dan peristiwa meski didera pemadaman listrik bergilir'

Kancah aktivisme

Karier politiknya berawal dari jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman pada 2015-2016, dan sebelum itu, sebagai Menteri Keuangan di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Kiprahnya tidak hanya terbatas pada ranah pemerintahan, tetapi juga di kancah aktivisme, di mana ia dikenal sebagai sosok yang gigih dan kritis.

Selain itu, Rizal Ramli juga dikenang sebagai ayah dan keluarga. Menikah dengan Herawati Moelyono dan Atijani (Liu Siaw Fung), ia dikaruniai tiga anak: Dhitta Puti Saraswati, Dipo Satrio Ramli, dan Daisy Oriana Ramli.

Kehidupan pribadinya sering tertutup dari sorotan publik, namun cerita-cerita tentang kedekatannya dengan keluarga dan sahabat, seperti Cornelis Agatha, memberikan gambaran lain dari seorang Rizal Ramli yang lebih humanis.

Kini, dengan kepergiannya, sebuah babak penting dalam sejarah pergerakan dan politik Indonesia telah tertutup. Namun, semangat, dedikasi, dan perjuangan Rizal Ramli akan tetap hidup sebagai sumber inspirasi bagi generasi mendatang. Sebuah pelita yang terus menerangi jalan bagi mereka yang berjuang demi kecerdasan, kesejahteraan, dan kesetaraan di Indonesia.

Dalam hening duka ini, kita diingatkan akan sebuah realitas: bahwa setiap jejak langkah, setiap perjuangan, dan setiap dedikasi memiliki arti penting dalam mengukir sejarah bangsa. Kiprah Rizal Ramli, yang hampir mencapai usia 70 tahun, adalah bukti nyata dari seorang pejuang yang tak kenal lelah demi tanah air tercinta.

Selamat jalan, Prof. Rizal Ramli, semoga perjalananmu berikutnya dipenuhi dengan kedamaian.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah