Ledakan tungku smelter di Morowali, media asing soroti jaminan keselamatan kerja di kawasan Indonesia timur

- 24 Desember 2023, 19:47 WIB
Ilustrasi ledakan
Ilustrasi ledakan /Antara

WartaBulukumba.Com - Ledakan itu membahana dan sesaat kemudian kobaran si jago merah melahap tungku smelter nikel milik PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Terlihat kepanikan. Sejumlah orang tak bisa mengelak saat disambar api.

Beberapa pekerja yang terluka mengalami luka bakar parah di sekujur tubuh mereka. Sejumlah pekerja lainnya, terlihat dalam video yang beredar, berusaha menyelamatkan rekan-rekannya yang menjadi korban dan sebagian lainnya berusaha memadamkan api meskipun dengan alat seadanya.

Korban tewas akibat kebakaran yang terjadi di tungku smelter nikel milik PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), bertambah menjadi 13 orang dari sebelumnya 12 orang. Sementara itu, 46 orang mengalami luka.

13 korban tewas yang terkonfirmasi saat ini terdiri dari sembilan pekerja Indonesia dan empat pekerja asal China.

Baca Juga: Kecelakaan tragis di Pantai Mandala Ria Bulukumba: Bus dari Maros terbalik, dua anak cedera serius

Sejumlah media asing, salah satunya Al Jazeera turut memberitakan insiden nahas yang menimpa pekerja di PT IMIP tersebut.

Media luar negeri tersebut menyoroti keselamatan kerja yang harusnya dijamin pihak perusahaan agar tak sampai terjadi ledakan tersebut. Banyaknya korban jiwa yang tewas dalam insiden ledakan itu bisa menunjukkan kondisi kerja yang berbahaya. Apalagi kasus kematian pekerja di kawasan Indonesia timur tak hanya sekali ini saja terjadi.

Media Al Jazeera menyebutkan, pulau tersebut merupakan pusat produksi nikel negara yang kaya akan mineral, logam dasar yang digunakan untuk baterai kendaraan listrik dan stainless steel, dan investasi besar Beijing telah menimbulkan kerusuhan terkait kondisi kerja di fasilitasnya.

Baca Juga: Sederet fakta sosok mendiang Zhafirah Zahrim Febrina salah satu korban erupsi Gunung Marapi yang viral

Pada bulan Januari, dua pekerja, termasuk warga negara China, tewas di pabrik peleburan nikel di taman industri yang sama setelah kerusuhan pecah selama protes atas kondisi keselamatan dan upah.

"Informasi yang saya dapat itu sudah bertambah menjadi 13 orang, yang lainnya masih dalam perawatan," kata Dedy Kurniawan, Kepala Divisi Media Relations PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dikutip dari BBC News Indonesia pada Ahad, 24 Desember  2023.

Bagaimana kronologi insiden?

Insiden ini berawal dari perbaikan tungku pengelolaan nikel yang dilakukan sejumlah pekerja, yang terdiri dari tenaga kerja Indonesia dan tenaga kerja asing.

Saat dilakukan perbaikan itu, tungku meledak dan terbakar sekitar pukul 05.30 WITA sehingga mengakibatkan 59 karyawan yang bekerja di lokasi menjadi korban.

Sejumlah pekerja yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian mendengar ledakan keras. Mereka pun dimbau pihak perusahaan agar tidak menuju ke sumber ledakan.

“Keras sekali ledakannya, kami dengar cuman tidak berani mendekat karena sudah ada larangan perusahaan,” aku salah satu pekerja PT ITSS yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan M Taufan.

PT IMIP meralat keterangan sebelumnya yang menyebut adanya tabung oksigen yang meledak.

Dalam keterangannya, Dedy mengatakan tungku smelter yang terbakar diidentifikasi dengan "No. 41", awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan.

"Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi," katanya.

Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran. Akibatnya, kata dia, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," kata Dedy.

Dalam keterangan sebelumnya, PT. IMIP mengatakan kecelakaan kerja terjadi sekitar pukul 05.30 WITA.

Insiden ini berawal dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku.

"Hasil investigasi awal, penyebab ledakan diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan," tambah keterangan PT. IMIP.

Di lokasi ini juga terdapat banyak tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku, menurut laporan PT. IMIP. Akibatnya, ledakan pertama memicu beberapa tabung oksigen di sekitar area ikut meledak.

Kebakaran tungku dipadamkan pukul 09.10 WITA. Adapun pekerja yang menjadi korban kecelakaan telah dibawa ke klinik 1 dan 2 PT IMIP.

"Kami masih mendalami penyebab peristiwa ini, dan informasi kami terima pekerja mengalami luka bakar kini dilarikan ke klinik milik perusahaan guna mendapat perawatan intensif," ujar Humas Polres Morowali Ipda Abdul Hamid seperti dikutip dari ANTARA.

Abdul Hamid mengatakan personel Polsek Bahodooi meninjau lokasi peristiwa guna mengetahui situasi dan kondisi pascaledakan terjadi. Ledakan tersebut tak hanya menghebohkan jagat maya tapi sampai disorot masyarakat dunia.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah