Konflik Rempang: UAS dan UAH angkat bicara, HRS juga bergerak

- 17 September 2023, 12:00 WIB
Konflik Pulau Rempang, warga bentrok dengan aparat kepolisian.
Konflik Pulau Rempang, warga bentrok dengan aparat kepolisian. /ANTARA

WartaBulukumba.Com - Rempang kini dalam pusaran perhatian dunia internasional. Sejumlah media asing seperti Reuters dan Al Jazeera turut menyorot konflik tersebut. Kasus ini terkait dengan pembangunan Rempang Eco City, salah satu proyek besar yang sedang berlangsung di Pulau Rempang dan menjadi sumber kontroversi.

Warga Rempang melakukan perlawanan terhdap pemaksaan relokasi dari tanah leluhur mereka untuk kelancaran proyek ini. Warga menilai bahwa mereka hanya menolak digusur dari kampung-kampung tua yang sudah mereka huni secara turun-temurun selama ratusan tahun. Situasi ini semakin rumit lantaran sarana prasarana relokasi belum dibangun dengan baik.

Ustadz Abdul Somad (UAS) juga memberikan dukungan untuk masyarakat Pulau Rempang. Dukungan itu disampaikan UAS lewat unggahan di akun Instagram-nya pada Senin, 11 September 2023.

Baca Juga: Media-media asing sorot konflik Rempang: Anak-anak menjadi korban, polisi menangkapi warga

UAS menyerukan kepada masyarakat Melayu serantau yang memiliki jabatan agar bersuara menyikapi kasus penggusuran masyarakat adat di Pulau Rempang tersebut.

“Tokoh Masyarakat Melayu Serantau. Yang ada jabatan, tolong dengan kuasa. Yang sanggup berteriak, tolong dengan suara,” tulis UAS.

Masyarakat Melayu dari berbagai wilayah, seperti Sumatera dan Kalimantan berdatangan membantu warga Pulau Rempang dan Galang yang masih bertahan di jalan melakukan aksi unjuk rasa.

Mereka ikut berunjuk rasa menolak penggusuran. Beberapa lainnya membantu membangun dapur umum untuk memberikan bantuan makanan kepada warga Rempang.
Bantuan itu seperti yang diberikan oleh sahabat Ustaz Abdul Somad bernama Burhan.

Baca Juga: Kisruh Rempang: Pengamat peringatkan kemarahan rakyat kian meluas jika pemerintah tetap lakukan penggusuran

Burhan bersama beberapa sahabatnya membangun dapur umum dan memberikan makanan kepada warga Rempang pasca bentrokan kedua.

Namun, bukannya mendapatkan apresiasi dari pemerintah, Burhan justru dipanggil pihak Kepolisian karena diduga terlibat dalam bentrokan.

Pemanggilan Burhan itu disampaikan UAS lewat instagramnya @ustadzabdulsomad_official, pada Jumat, 15 September 2023.

Dalam postingannya, UAS mengunggah surat dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau yang berisi Undangan Wawancara Klarifikasi Perkara.

Baca Juga: Kemelut Rempang: Legislator PKS sampaikan 5 tuntutan kepada pemerintah

Pada surat Nomor: B/040/IX/RES.1.24/2023/Ditreskrimum tertanggal 13 September 2023 itu, Burhan dijadwalkan menjalani pemeriksaan di Ruang 1 Subdit 1 Ditreskrimum Polda Kepulauan Riau pada Kamis (14/9/2023).

Tidak ada caption yang disematkan Ustadz Abdul Siomad dalam statusnya. Hanya saja dirinya menyoroti poin kedua dari surat yang merujuk Surat Perintah Penyelidikan Nomor : SP.Lidik/374/IX/RES.1.24/2023/Ditreskrimum tanggal 13 September 2023 itu.

HRS kirim advokat untuk UAS

Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mengungkapkan bahwa UAS telah dipanggil oleh polisi terkait dengan pendanaan dapur umum bagi warga Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, setelah terjadinya bentrokan dengan aparat keamanan.

Dalam sebuah video yang menjadi viral di media sosial pada Sabtu, 16 September 2023, Habib Rizieq Shihab mengatakan bahwa UAS dituduh melakukan pelanggaran pidana karena membantu kelompok masyarakat yang sedang melakukan kejahatan.

"Tuduhannya apa saudara, Ustaz Abdul Somad melakukan pelanggaran pidana karena membantu orang yang sedang melakukan kejahatan," kata Habib Rizieq dalam video tersebut.

Habib Rizieq juga memastikan bahwa pihaknya tidak tinggal diam setelah mendapat kabar pemanggilan UAS oleh pihak kepolisian. Dia menyebut telah mengirimkan tim pengacara untuk membantu UAS dalam kasus ini. "Kami sudah kirim advokat karena Ustaz Abdul Somad. Beliau bersuara membela warga Rempang yang di Batam," ungkap Habib Rizieq.

Selain UAS, Habib Rizieq juga menyebutkan bahwa salah satu pihak yang bertanggung jawab atas dapur umum untuk warga Rempang juga telah diamankan oleh pihak berwajib selama bentrokan berlangsung.

Diketahui, UAS telah mengunggah surat undangan wawancara klarifikasi perkara dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kepulauan Riau yang diterimanya pada tanggal 13 September 2023.

Meskipun UAS tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dalam unggahan tersebut, surat tersebut mencantumkan poin yang menyatakan bahwa mereka yang sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan atau mereka yang sengaja memberi sarana untuk melakukan kejahatan dapat dipanggil.

Ustad Adi Hidayat Memberikan Usulan Bijak Terkait Pulau Rempang

Dalam sebuah video yang diunggah pada Jumat, 15 September 2023, di channel YouTube Adi Hidayat Official, Ustad Adi Hidayat menyampaikan usulan bijak terkait situasi di Pulau Rempang, yang saat ini menjadi sorotan nasional.

Ustad Adi Hidayat mengungkapkan keprihatinannya terkait dengan situasi di Pulau Rempang, di mana 16 kampung tua yang memiliki sejarah dan memori penting saat ini menjadi sorotan. Dia memberikan beberapa usulan yang mungkin bisa dipertimbangkan dalam penanganan situasi ini.

Pertama, ia berbicara tentang bagaimana 16 kampung tua tersebut tidak harus dikosongkan atau direlokasi sepenuhnya. Sebaliknya, Ustad Adi Hidayat mengusulkan agar ada rencana yang mengintegrasikan kampung-kampung tersebut ke dalam program Eco yang akan dibangun di Pulau Rempang. Dengan cara ini, kampung-kampung tersebut dapat menjadi bagian dari destinasi pariwisata yang juga mengedukasi para pengunjung tentang sejarah dan kehidupan di sana.

"Di wilayah Rembang itu yang hangat sekarang dibincangkan ada 16 kampung tua yang tentunya segala macam informasi telah kita ketahui baik dari tinggalnya ratusan tahun yang lalu bagian nenek moyang atau kakek moyang penduduk di sana dan diantara mereka juga ada termasuk kalangan-kalangan pejuang pun demikian dengan berbagai macam memori keindahan dan etapel kehidupan yang telah ditempuh," jelas UAH.

UAH menuturkan, bila  diperkenankan untuk memberikan masukan ataupun usulan, ini akan menjadi bagian yang sangat strategis.

"Bila tidak harus dikosongkan tapi mungkin bisa dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari landscape program eco yang akan dibangun itu bila sekiranya dari sekian banyak wilayah yang diharapkan bisa menjadi bagian dari central industri juga ada perdagangan dan pariwisata mungkin dari tiga bagian pokok besar itu atau skema lainnya 16 kampung tua ini tidak harus dikosongkan atau bahkan direlokasi mungkin bisa ada satu rencana tertentu atau sketsa tertentu yang menata kampung ini menjadi lebih baik lebih sesuai dengan program yang akan disiapkan itu sehingga bisa memberikan juga informasi edukasi kepada para pengunjung kelak di masa yang akan datang bahwa ada kampung yang bersejarah mereka berkehidupan juga di sana," urai UAH.

Kedua, ia menyarankan agar ada dialog yang baik dengan masyarakat yang sudah siap untuk direlokasi atau terlibat dalam program tersebut. Dialog ini dapat memberikan jangka waktu tertentu sebelum pelaksanaan program, sehingga masyarakat tidak merasa terburu-buru dalam melakukan penyesuaian.

Ketiga, Ustad Adi Hidayat menekankan pentingnya menjaga persaudaraan antara semua pihak yang terlibat, termasuk TNI, Polri, Satpol PP, dan masyarakat. Ia mengajak untuk saling memahami dan menjaga dialog yang baik, sehingga tidak ada konflik yang merugikan masyarakat.

Pesan utama yang ingin disampaikan adalah menjaga persatuan dan kesatuan, menghindari konflik, dan berusaha untuk mencapai kemakmuran yang adil bagi semua warga negara Indonesia. Ustad Adi Hidayat berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk kebaikan bersama dan menghindari segala bentuk tindakan yang merugikan.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah