Dosen UII hilang, jejak digital terakhir terdeteksi di Turki

- 19 Februari 2023, 10:58 WIB
Ilustrasi: situasi terkini Turki dan Suriah pasca gempa
Ilustrasi: situasi terkini Turki dan Suriah pasca gempa /https://www.pexels.com

WartaBulukumba - Di mana gerangan keberadaan dosen UII ini? Jejak digital terakhir dia terdeteksi berada di Turki yang dilanda gempa 6 Februari lalu.

Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), hingga saat ini belum diketahui rimbanya.

Ahmad dikabarkan hilang dalam perjalanan setelah mengikuti aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia.

Baca Juga: Masih banyak belum ditemukan di balik reruntuhan saat korban tewas akibat gempa Turki-Suriah lewati 45 ribu

Kronologi hilangnya dosen UII Ahmad hilang diungkapkan Rektor UII Fathul Wahid, dikutip dari Deutsche Welle pada Sabtu, 18 Februari 2023.

5 Februari 2023

Tim UII berangkat ke USN terdiri dari empat orang, termasuk Rektor UII Prof Fathul Wahid untuk mempererat kerja sama kedua universitas.

Baca Juga: Gertakan Kim Jong Un naik level menjadi ancaman nyata? Rudal balistik ICBM meluncur ke Jepang!

11 Februari 2023

Prof Fathul Wahid berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia, pada malam 11 Februari 2023.

12 Februari 2023

Setelah sepekan beraktivitas di USN, sejak 5 Februari 2023, pada 12 Februari 2023 tim meninggalkan Norwegia melalui bandara Oslo.

Baca Juga: AS merayu India agar menjauhi Rusia dengan memamerkan pesawat pengebom F-35

Tim terbagi dalam tiga penerbangan berbeda. Ahmad sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul,Turki.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi: 'menunggu boarding'.

Sejak saat itu, Ahmad tidak pernah mengirimkan pesan lagi. Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.

Baca Juga: Tiga diselamatkan dari reruntuhan di Turki saat korban tewas gempa melewati 45.000

13 Februari 2023

Terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00. Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.

16 Februari 2023

Menurut informasi lisan yang diberikan Ahmad dan dikuatkan dengan pesan WhatsApp kepada sang istri, Ahmad akan mendarat dan tiba di Jakarta pada 16 Februari 2023 pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Gempa bumi Turki-Suriah adalah bencana alam paling mengerikan dalam 100 tahun terakhir

Korban tewas akibat gempa melewati 46.000

Dua belas hari setelah gempa melanda, para relawan dari tim-tim penyelamat dari Kyrgyzstan mencoba menyelamatkan satu keluarga Suriah beranggotakan lima orang dari puing-puing sebuah bangunan di kota Antakya di selatan Turki.

Tiga orang, termasuk seorang anak, diselamatkan hidup-hidup. Ibu dan ayahnya selamat tetapi anak itu kemudian meninggal karena dehidrasi, kata tim penyelamat.

Satu kakak perempuan dan saudara kembar tidak berhasil diselamatkan.

"Kami mendengar teriakan saat kami menggali hari ini satu jam yang lalu. Saat kami menemukan orang yang masih hidup, kami selalu bahagia," kata Atay Osmanov, anggota tim penyelamat, dikutip dari  Reuters pada Ahad.***

 

 

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah