"Kita masih hitung data kerusakan dan korban," tandasnya.
Gempa bumi magnitudo 4,8 mengguncang 8 km barat laut Karangasem pada Sabtu, 16 Oktober 2021, pukul 3.18 WIB.
Baca Juga: Crane jatuh timpa rumah warga Pancoran Mas Depok, seorang bocah jadi korban
Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Sabtu, BPBD Kabupaten Bangli mengatakan jalan menuju lokasi terdampak gempa tertimbun longsor, dengan tiga titik longsoran dari Bukit Abang, sehingga menghambat proses evakuasi melalui akses darat.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pun mengungkapkan bahwa dampak kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan dari gempa di Bali telah sejak dulu.
Dia pun memberikan contoh dampak kerusakan akibat gempa bali pada 21 Januari 1917 silam, yang terjadi pada pukul 6.50 waktu setempat.
Baca Juga: Faisal Basri bongkar habis soal TKA China yang masuk ke Indonesia
Pada saat itu, terjadi gempa yang menurut seismograf Wiechert di Jakarta pusatnya terletak di sebelah tenggara Pulau Bali.
“Dampak gempa kuat ini menyebabkan terjadinya banyak daerah mengalami longsoran yang mengubur rumah-rumah dan penghuninya. Sekitar 80 persen dari jumlah korban gempa bumi saat itu disebabkan oleh longsoran,” tutur Daryono.***