Vaksin Nusantara tak ada koordinasi bagai ilusi, UGM tarik diri

- 8 Maret 2021, 21:16 WIB
Ilustrasi peneliti mengembangkan vaksin nusantara untuk atasi pandemi Covid-19.
Ilustrasi peneliti mengembangkan vaksin nusantara untuk atasi pandemi Covid-19. /Pixabay/WiR_Pixs

WartaBulukumba - Vaksin Nusantara yang sedang diusung untuk penanganan Covid 19 sebagai bentuk kontrobusi anak bangsa.

UGM yang terpilih sebagai tim peneliti mengaku awalnya ada komunikasi, namun lebih lanjut tidak ada lagi keterliabatan.

Menurut Wakil Dekan FKKMK UGM Bidang Penelitian dan Pengembangan, dr. Yodi Mahendradhata, berdasarkan pengalaman dari penelitian yang telah berjalan, penelitian yang dikerjakan dengan melibatkan kerja sama sejumlah pihak memerlukan komunikasi yang intens antara pihak-pihak yang terlibat serta proses koordinasi yang dibangun dengan baik sebelum dan selama penelitian dilakukan.

Baca Juga: Kolaborasi Moderna dan IBM mendigitalisasi data Vaksin Covid-19

Ia melanjutkan, dalam kerja sama penelitian lazimnya pihak-pihak yang terlibat akan terlebih dahulu mengadakan pertemuan dan koordinasi sebelum penelitian dimulai, dan dalam hal ini Kementerian Kesehatan selaku koordinator penelitian diharapkan memberikan sosialisasi serta menjelaskan detail penelitian yang akan dikerjakan.

"Belum ada keterlibatan sama sekali. Kita baru tahu saat itu muncul di media massa bahwa itu dikembangkan di Semarang kemudian disebutkan dalam pengembangannya melibatkan tim dari UGM," katanya.

Dalam kasus ini, menurut dia, tahapan-tahapan tersebut tidak dilakukan dan peneliti yang namanya telah tercantum dalam Surat Keputusan Menkes bahkan belum mengetahui detail penelitian sebelum hal tersebut akhirnya muncul di pemberitaan media massa.

Baca Juga: Riset UGM: Isu virus varian baru, B117 kebal vaksin tidak benar

"Kita belum pernah menerima surat resmi, protokol, atau apapun. Teman-teman agak keberatan, kalau disebutkan sebagai tim pengembang kan harus tahu persis yang diteliti apa," kata Yodi.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: AntaraNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah