In memoriam Nirwan Ahmad Arsuka: Gerakan literasi di Bulukumba nyaris berbeda cerita

7 Agustus 2023, 15:18 WIB
Nirwan Ahmad Arsuka /Muhammad Ridwan Alimuddin

WartaBulukumba.Com"Ini pertemuan paling mengasyikkan dan mengesankan. Jujur saya tidak menyangka seserius, sebesar dan sekaya ini, materi maupun gagasan. Dan ini terlalu kaya untuk saya ringkas menjadi sebuah kesimpulan," kata Nirwan Ahmad Arsuka terkait sebuah momen kedatangannya ke Bulukumba pada November 2017 silam.

Andai saja Nirwan Ahmad Arsuka tidak pernah datang ke Bulukumba, maka geliat gerakan literasi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mungkin berbeda cerita.

Jauh sebelum kedatangan penggagas gerakan Pustaka Bergerak Indonesia itu ke Bulukumba, daerah berjuluk Bumi Panritalopi ini hanya memiliki gerakan literasi yang bersifat sporadis. 

Baca Juga: Penggagas Pustaka Bergerak Nirwan Ahmad Arsuka meninggal dunia, sejumlah tokoh ucapkan bela sungkawa

Momen Nirwan Ahmad Arsuka bersama para pegiat literasi di Bulukumba pada 2017/Dok.Dihyah PROject

Momentum itu tiba saat Nirwan Ahmad Arsuka berhasil 'disandera' oleh beberapa pegiat literasi Bulukumba untuk didapuk menjadi pembicara utama dalam sebuah diskusi interaktif secara live di Radio Cempaka Asri 102,5 FM Bulukumba pada November 2017 silam.

Saat itulah, kesempatan langka untuk menghimpun para pegiat literasi Bulukumba untuk diikat dalam wadah yang diberi nama Forum Pustaka Bulukumba (FPB). Diinisiasi oleh Basmawati Haris, Alfian Nawawi dan Muhammad Akbar.

Bagai Magma: Dampak Besar Kehadiran Nirwan Ahmad Arsuka di Bulukumba

Perjalanan seorang Bapak Pustaka Bergerak Indonesia, Nirwan Ahmad Arsuka, telah dan akan terus menyisakan dampak besar di berbagai daerah, tak terkecuali di Bulukumba.

Baca Juga: Sebanyak 14 organisasi perempuan di Bulukumba membersihkan kawasan Pantai Tanjung Bira

Ditakik dari catatan digital fanspage Facebook komunitas literasi di Bulukumba, Dihyah PROject, di tanah eksotis ini, Sang Founding Father Pustaka Bergerak Indonesia disambut hangat di mana-mana.

Bersamaan dengan langkah kakinya yang menjelajahi keindahan Pantai Pasir Putih Bira dan menyelam di laut birunya, Nirwan pun berbincang dengan para pengrajin perahu Pinisi di Bontobahari. Lalu menyusuri "Ilalang Embayya", kawasan adat Ammatoa Kajang.

Momen puncak dari kunjungannya di Bulukumba terjadi pada Sabtu, 11 Nopember 2017, ketika suara Nirwan Ahmad Arsuka didengarkan oleh ribuan masyarakat Bulukumba melalui tiga stasiun radio sekaligus.

Disiarkan langsung dari pelataran studio PT. Radio Cempaka Asrii, talkshow bertajuk "Membudayakan Dunia Sadar Literasi (Baca Buku) Indonesia" dalam bingkai wawasan kebangsaan dengan pemuda sebagai garda terdepan pada Sabtu malam, 11 November 2017.

Baca Juga: Yuk donasi mushaf Al Quran untuk santri melalui Kurir Quran

PT. Radio Cempaka Asri 102,5 FM, radio komunitas Lereng 104,1 FM (sebuah radio literasi di Bulukumba), dan Duta 98,7 FM menjadi saluran bagi Sang Presiden Pustaka Bergerak untuk berbagi ilmu, pengalaman, motivasi, dan inspirasi dengan pendengar, serta 50-an pegiat literasi yang memadati halaman studio RCA malam itu.

Nirwan Ahmad Arsuka berbagi ilmu dengan para pegiat literasi se-Bulukumba, juga ada yg datang dari Bantaeng, Jeneponto, dan Makassar.
 
Narasumber "tuan rumah", Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto, sebagai penulis dan pencinta literasi, mengajak para pegiat literasi Bulukumba untuk bersinergi. Ke depan, ada ruang khusus untuk memformulasikan secara teknis dan spesifik bersama para pegiat literasi melalui diskusi yang lebih menukik.

"Lampu Hijau" dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba terlihat melalui pernyataan pejabat yang juga seorang penulis ini.

Baca Juga: Masuk ke kawasan adat di Bulukumba ini maka Mendagri pun wajib lepas alas kaki dan berpakaian hitam-hitam

Kesiapan pemerintah daerah bersinergi dengan para pegiat literasi Bulukumba menjadi prioritas dalam merumuskan formula terbaik dan mengaplikasikannya untuk mewujudkan visi "Bulukumba Kabupaten Literasi".

Acara talkshow bincang literasi malam itu menjadi momen yang tak terlupakan, dan semua ini berkat inisiasi dari beberapa anak muda yang peduli dengan dunia literasi. Di antaranya Israwaty Samad dari PustakaRumput, Alfian Nawawi dari Dihyah PROject, Muhammad Akbar dari Kucang Pustaka, Basmawati Haris dari Rumah Baca Pinisi Nusantara 1986, dan Lereng FM menjadi penyemangat dalam upaya memperkuat literasi di Bulukumba.

Seperti jejak kaki di pasir pantai Bira, Nirwan Ahmad Arsuka telah menginspirasi banyak orang untuk mengenali pentingnya membaca dan menyebarkan ilmu pengetahuan.

Seperti magma yang meninggalkan jejak yang mendalam di bumi, perjalanan Nirwan di Bulukumba telah membakar semangat literasi dan meninggalkan bekas yang tak terhapuskan.***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler