Geger buku sosiologi untuk SMA memuat link situs porno

10 Februari 2021, 22:59 WIB
Ilustrasi anak SMA sedang membaca buku.* /Dihyah PROject

WartaBulukumba -  Sebuah buku pelajaran sosiologi bikin geger di Bandung. Di dalamnya memuat sebuah tautan yang ternyata berisi situs porno. Buku tersebut telah beredar di beberapa SMA di Jawa Barat.

Keprihatinan disuarakan oleh Ketua Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Kota Bandung Dwi Subawanto. Ia menyatakan, guru harus segera menarik buku itu dari siswa agar siswa tidak bisa lagi mengaks

Dwi mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar lebih teliti dalam menyeleksi buku yang akan dipakai siswa. Upaya untuk menyensor konten yang tidak perlu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga: Pasien-pasien Covid-19 di AS memilih menemui ajal di rumah dibanding di rumah sakit

Dikutip WartaBulukumba dari Pikiran-Rakyat.Com dalam artikel berjudul "Heboh Buku Sosiologi Muat Tautan Situs Porno, Terbit Dengan Rekomendasi Kemendikbud", Dwi menyatakan bahwa bahkan titik, koma, simbol dan gambar yang ada dalam buku harus diteliti arti dan fungsinya dalam buku. Jangan sampai karena terburu-buru menyelesaikan produksi buku, tim Kementerian dan Kebudayaan tidak sempat membaca semua bagian isi buku tersebut.

"Kemendikbud jangan hanya menargetkan memproduksi buku yang banyak. Motif dalam memproduksi buku harus pada sisi edukasi kepada siswa," kata Dwi, Rabu, 10 Februari 2021.

Peristiwa beredarnya buku yang memuat konten yang tidak pantas diketahui siswa bukan kali pertama terjadi. 

Baca Juga: Sebuah film dokumenter akan mengangkat kisah hidup kontroversial Britney Spears

 

Sementara itu, Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sosiologi Jawa Barat Iwan Hermawan mengatakan, buku tersebut beredar dengan rekomendasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Saat buku beredar pada 2018, alamat situs yang tertera dalam buku itu memang berisi tentang kebudayaan Sunda. 

Namun, saat ini, situs tersebut telah berubah menjadi situs pornografi.

Baca Juga: Harus siap! Ini kabar buruk soal Ekonomi Indonesia

Oleh karena itu, Iwan mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir situs yang tertera dalam buku Sosiologi itu. 

Kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan meminta berhati-hati dalam mengizinkan buku yang akan dibaca oleh siswa.

"Kepada penulis buku, saya harap berhati-hati, jangab gunakan situs tidak jelas. Gunakan situs pemerintah atau wikipedia (sebagai rujukan dalam buku)," ucap Iwan.

Baca Juga: Kominfo resmi blokir TikTok Cash

Dikatakan Iwan, buku Sosiologi itu sudah menyebar di beberapa SMA di Jawa Barat. Beberapa sekolah membeli dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, akan mengecek kebenaran hadirnya situs pornografi dalam buku Sosiologi siswa SMA di Jawa Barat.

Setelah itu, Dedi akan mengirim surat ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika agar segara menutup situs yang berisi konten pornografi tersebut.***(Rani Ummi Fadila/Pikiran-Rakyat.Com)

Editor: Muhlis

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler