WartaBulukumba - Berderap di bawah terik siang yang menyengat, ratusan demonstran di Kota Bulukumba bergerak pada Senin, 5 Septeber 2022.
Orasi dan yel-yel di bawah matahari mengiringi pergerakan ratusan demonstran.
Mahasiswa, buruh tani, rakyat miskin kota bersama Forum Pemuda Intelektual Bulukumba turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM.
Baca Juga: Seusai pemerintah umumkan BBM naik, polisi di Bulukumba langsung pantau SPBU
Para demonstran menegaskan penolakan terhadap kenaikan harga BBM.
Salah seorang orator melontarkan narasi pembakar di tengah massa, bahwa harga Pertalite naik dari Rp7650 menjadi 10.000 per liter. Sementara harga solar subsidi naik dari 5.150 jadi 6.800/liter.
"Kenaikan BBM akan menurunkan daya beli masyarakat yang sekarang ini sudah turun 30 persen!" Seru sang orator disambut teriakan gemuruh massa demonstran lainnya.
Baca Juga: Harga energi meroket, sejumlah negara Uni Eropa mengumumkan langkah darurat
Salah satu orator, Sekjen Forum Pemuda Intelektual Bulukumba (FPIB), Jabal Rahmat, menegaskan bahwa kenaikan BBM berdampak ke seluruh sektor.