Network
WartaBulukumba - Hujan hulu berintensitas tinggi di wilayah manapun tentu saja tidak pernah berniat membantu mengirim air masuk ke dalam kota.
Kota yang diimpikan adalah hunian yang nyaman buat semua orang, Kota Bebas Banjir! Para penghuni dan peradaban di dalamnya selalu mewariskan pertahanan baru.
Drainase dan kanal meluap tak mampu membendung debit air yang tinggi. Jauh hari sebelumnya sebagian dari kita memang begitu rajin memberi makan got-got itu berupa sampah.
Baca Juga: Puluhan pemudik terpaksa putar balik di posko penyekatan Bulukumba-Sinjai
Kini sampah-sampah itu dibersihkan oleh alat-alat berat yang dikerahkan Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf.
Datang dengan semangat 'dikerja bukan dicerita' namun Program 100 Hari Pengendalian Banjir jelas tetap memiliki konsep yang 'harus dicerita' lebih dulu.
Yang membanjir hari ini bukan genangan air, melainkan apresiasi.
Terutama di kalangan masyarakat Bulukumba yang bermukim di wilayah Kecamatan Ujung Bulu, ibu kota Kabupaten Bulukumba yang sebelumnya saban tahun menjadi pelanggan banjir yang setia.
Baca Juga: The impact of the homecoming ban on digital transaction trends
