Keutamaan dan amalan-amalan di Malam Nisfu Syaban

- 23 Februari 2024, 18:37 WIB
Ilustrasi Nisfu Syaban - Keutamaan dan amalan-amalan di Malam Nisfu Syaban
Ilustrasi Nisfu Syaban - Keutamaan dan amalan-amalan di Malam Nisfu Syaban / /Pixabay

Di dalam perpustakaan keagamaan yang luas, terhampar beragam kitab yang memancarkan hikmah tentang bulan Sya'ban, bulan yang penuh dengan keberkahan.

Salah satu mahakarya yang menggali kedalaman makna bulan ini adalah "Al-Yaqut wal Marjan fi Fadhaili Syahri Sya'ban." Sebuah karya monumental, kitab ini seperti samudra yang mengalirkan mutiara kata para ulama, memberikan pandangan yang komprehensif dan mendalam tentang keutamaan bulan Sya'ban.

Baca Juga: Menolak demokrasi! Mengenal Brigade Saraya Al Quds yang berjibaku bersama Al Qassam Hamas dalam perang di Gaza

Ditakik dari laman Nu.or.id, kitab "Al-Yaqut wal Marjan fi Fadhaili Syahri Sya'ban" terdiri dari sembilan bab dengan sub bab masing-masing. Berikut adalah pembagiannya dalam terjemah bahasa Indonesia:

  1. Hal yang disunahkan ketika melihat hilal. Bulan Sya’ban.
  2. Pada bab kedua ini, Syekh Abu Bakar menambahkan sub bab yaitu (keutamaan) membaca surat Ad-Dukhan, membaca Al-Qur’an dan membahas perpindahan kiblat pada yang terjadi pada bulan Sya’ban.
  3. Bulan Shalawat kepada Nabi Muhammad saw. Terdiri dari dua sub bab yaitu: faidah membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw dan peristiwa menakjubkan yang terjadi berkat shalawat. Berpuasa pada bulan Sya’ban.
  4. Malam pertengahan bulan Sya’ban (Nisfu Sya’ban). Memiliki satu sub bab yaitu perbedaan ulama terkait makna malam yang dipenuhi berkah.
  5. Do’a-do’a yang sesuai dengan kondisi dan surat Yasin. Mempunyai satu sub bab yaitu faidah di dalam do’a milik sayyidina Musa as.
  6. Menghidupkan malam Nisfu Sya’ban. Terdiri dari lima sub bab yaitu: diampuninya seluruh makhluk pada malam ini kecuali bagi orang musyrik, taubat Malik bin Dinar, Taubat Abil Qasim As-Sa’di dan shalat khusus pada malam Nisfu Sya’ban.
  7. Puasa di pertengahan bulan Sya’ban. Memiliki tiga sub bab yaitu puasa pada hari-hari yang disunnahkan berpuasa, ketika hari berpuasa bertepatan dengan hari Jum’at, ketika memasuki pertengahan Sya’ban maka tidak berpuasa.
  8. Khutbah Rasulullah saw pada hari terakhir bulan Sya’ban. (Al-Farafuri, 10-129). 

Dalam Kitab Syuab al-Iman juga terdapat riwayat yang menyebut bahwa Allah SWT akan mengampuni hamba-Nya yang memohon ampun pada malam Nisfu Syaban. Rasulullah SAW bersabda: 

"Apabila tiba malam Nisfu Syaban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya." (HR Baihaqi).

Amalan-amalan yang dianjurkan di Malam Nisfu Syaban

Dalam menghidupkan malam yang suci ini, Shalat Sunnah Tasbih membawa kita pada sebuah perjalanan rohani yang kaya. Empat rakaat shalat yang diisi dengan tasbih yang diulang-ulang sebanyak 75 kali dalam setiap rakaat, menjadi lantunan doa yang naik ke langit, harapan agar pintu pengampunan Allah SWT terbuka lebar.

Shalat Sunnah Awwabin, dengan enam rakaatnya yang dilakukan di antara Maghrib dan Isya’, menawarkan kesempatan bagi umat beriman untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta melalui bacaan Al-Fatihah dan Al-Ikhlas yang diulang-ulang. Di dalam keheningan malam, shalat ini menjadi jembatan antara manusia dan keberkahan serta ampunan dari Allah SWT.

Surat Yasin, yang dibaca tiga kali dengan niat yang berbeda-beda, beresonansi dengan kekuatan dan kedamaian. Pembacaannya di malam Nisfu Sya'ban menjadi sebuah ritual suci, sebuah permohonan untuk umur yang panjang, perlindungan dari musibah, dan kekayaan hati yang bersumber langsung dari Allah SWT.

Dzikir Nabi Yunus AS, "لا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ", mengalun di malam Nisfu Sya'ban sebagai simfoni doa yang membawa harapan akan perlindungan dari bencana dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah