WartaBulukumba.Com - Di bawah langit yang tegang, para perempuan pejuang Palestina itu bergabung bersama para lelaki. Mereka pun menutup wajah dengan kafiyeh. Dengan langkah anggun, mereka membanjiri jalan-jalan, menantang senjata dan tank dalam serangan yang sederhana namun dibalut keberanian.
Tahukah Anda? Mereka para perempuan Palestina dari dua generasi. Sebagian besar dari mereka adalah ibu dari anak-anak dan remaja yang hari ini sebagian sudah syahid akibat genosida penjajah 'Israel' di Gaza dan Tepi Barat.
Mereka dari generasi lainnya adalah ibu-ibu yang melahirkan para mujahidin yang sekarang menjadi pejuang di Brigade Al Qassam (Hamas), Brigade Saraya Al Quds (Jihad Islam), Brigade Syuhada Al Aqsa (Fatah), Brigade Abu Ali Mustafa (PFLP), Brigade Jenin, dan milisi-milisi lainnya.
Semasa muda, mereka melemparkan batu-batu sekuat tenaga ke kumpulan serdadu dan tank Zionis. Beberapa menarik ketapel dan tali pelontar, merayakan keberanian tanpa batas untuk sebuah ekspresi pembebasan dan kemerdekaan. Dalam momen-momen itulah, kecantikan mereka sungguh terlihat, tidak hanya dalam wajah-wajah yang muda dan anggun, tetapi dalam semangat yang sulit dicari tandingannya di belahan Bumi manapun.
Sejumlah foto ikonik pun menyebar secara global. Salah satu fotografer bernama Abed Al Hashlamoun dari EPA berhasil mendokumentasikan beberapa aksi perempuan Palestina pada beberapa bentrokan dalam Intifadah.
Masyarakat global di dunia maya banyak menyimpannya secara digital karena dianggap menyimbolkan keberanian dan semangat merebut kemerdekaan. Pun sebagai ikon perlawanan dan untuk mendukung kemerdekaan Palestina. Selain, tentu saja, para perempuan Palestna dalam foto-foto ikonik itu memang cantik.