WartaBulukumba - Sisa-sisa bangunan dari peradaban Tartarian masih bisa disaksikan hari ini di beberapa titik di dunia. Para arsitek paling hebat di dunia modern hari ini tak ada yang sanggup mendesain dan membuat bangunan serupa meskipun ditopang teknologi paling mutakhir.
Salah satu yang menuai 'imajinasi' para penganut 'Tartarianisme' atau pendukung Tartarus atau Tartary, adalah The Singer Building di New York City, yang dihancurkan pada tahun 1967. Pernah menjadi gedung tertinggi di dunia dan ikon New York, dirobohkan hanya dalam beberapa dekade.
Menyebar dalam beberapa catatan dan dokumentasi video, arsitektur Tartarian dirancang untuk mengumpulkan energi. Para 'Tartarianisme' menyebut, dari sanalah listrik nirkabel didistribusikan ke semua benua. Masyarakat Tartarian dengan bebas berinovasi tanpa harus membayar listrik. Mereka menciptakan sepeda motor hingga mobil terbang dengan tenaga listrik.
Baca Juga: Misteri peradaban maju Tartarian! Benarkah sejarah mereka sengaja dihapus oleh elit global?
Lantas, bagaimana Tartarian bisa musnah di planet ini dan tak ada catatan mereka sepotong pun dalam lembaran sejarah dunia? Catatan yang menyebar bahwa Tartarian atau Tartaria atau Tartary musnah akibat banjir lumpur, merupakan versi tersendiri.
Dalam sebuah catatan yang dipublikasikan oleh Minette Christel Kotze, sejarah resmi sengaja menyembunyikan kekuatan besar dunia Tartarian hingga abad ke-19. Tartary adalah negara dengan benderanya sendiri, pemerintahannya sendiri, dan tempatnya sendiri di peta. Wilayahnya sangat luas, tetapi entah bagaimana secara diam-diam tergabung dengan Rusia, dan beberapa negara lain.
Dia menegaskan, negara ini dapat kita temukan di peta sebelum paruh kedua abad ke-19. Namun, suatu saat di abad ke-18 Tartary Muskovite adalah negara terbesar di dunia: 3.050.000 mil persegi. Bendera dan lambang Tartary memiliki gambar burung hantu di atasnya. Bendera kaisar berisi griffin dengan latar belakang kuning.