Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian

- 29 Agustus 2022, 20:34 WIB
Ilustrasi pesawat jet tempur hitam
Ilustrasi pesawat jet tempur hitam /Pixabay

Nabi Muhammad SAW di saat-saat terakhir hidup beliau menyebutkan pentingnya mimpi seorang mukmin.

Diriwayatkan bahwa 'Abdullah bin' Abbas Radhiallahu'anhu berkata: "Rasulullah Shallallahu'alaihi Wa Sallam menyingkap tirai, dan kepalanya dililit (diperban) dengan kain karena sakit yang akhirnya menyebabkan beliau meninggal dunia-lalu beliau Shallallahu"alaihi Wa Sallam bersabda: "Ya Allah, telah kusampaikan (tiga kali), sesungguhnya tidak tersisa lagi kabar kenabian kecuali mimpi benar yang dilihat atau diperlihatkan kepada seorang hamba". Kemudian beliau Shallallahu"alaihi Wa Sallam menambahkan, "Ketahuilah, aku dilarang membaca Al-quran ketika ruku' dan sujud, maka muliakanlah Rabb kalian dan ketika sujud maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, karena saat itu kemungkinan besar doa kalian dikabulkan" (Sunan-An-Nasai, 1108)

Mimpi Muhammad Qasim ibarat peta jalan bagi kaum Muslim untuk bangkit pada akhir zaman memerangi segala ketidakadilan dan titik sentral kebangkitan Islam dijelaskan dalam mimpinya dimulai dari Pakistan yang mempunyai arti Tanah Suci. Oleh karena banyak mimpi yang bisa memberikan petunjuk apa yang terjadi pada negara Pakistan dan akhirnya terbukti seperti tuduhan Presiden Amerika Serikat Donald Trump bahwa negara Pakistan adalah sarang teroris, munculnya aliansi Amerika Serikat, Israel dan India sehingga India mempunyai dukungan untuk semakin berani menekan kaum Muslim di negaranya.

Aliansi tiga negara itu juga akan mendorong India semakin berani menekan Pakistan bahkan dalam mimpi Muhammad Qasim, India akhirnya akan menyerang Pakistan. Serangan India saat Pakistan lemah itu juga sudah digambarkan dalam mimpi yang justru memperkuat hadist Nabi Muhammad SAW yang sejak 1400 tahun lalu memprediksi terjadinya Gazwatul Hind atau perang suci melawan India. Dalam bahasa Arab 'Ghazwa' adalah perang besar yang selalu dipimpin Rasulullah Muhammad SAW .

Ungkapan 'Ghazwatul Hind' merujuk pada beberapa hadist sahih Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Sunan an-Nasa'i. Salah satunya diriwayatkan bahwa Abu Hurairah, yang mengatakan: "Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup (cukup lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, maka aku termasuk ke dalam golongan syahid, dan jika aku selamat, maka aku akan menjadi Abu Hurairah Al-Muharrar ((yang terbebas dari Api Neraka)." [Sunan an-Nasa'i 3174, derajat Sahih].

Seperti diberitakan Antara pada Juni 2022, Ketua Gaza Diki Candra Purnama menegaskan selama lima tahun lebih dia meneliti mimpi Muhammad Qasim tidak ada yang bertentangan dengan Al Qur'an dan hadist, bahkan melengkapinya karena ada gambaran yang lebih detil apa yang akan terjadi.

Ia terus menyebarkan mimpi itu di kalangan ulama di Indonesia, Malaysia dan Pakistan. Alhamdulillah respon positif ditunjukkan oleh beberapa ahli ilmu ketika ia melakukan safari sejumlah pondok pesantren.

Satu persatu ulama dan para tokoh aktifis Islam mulai mengakui kebenaran mimpi Muhammad Qasim. Hal ini menunjukkan bahwa mimpi Muhammad Qasim ini merupakan informasi yang sangat penting yang harus segera dibahas dan dikaji oleh seluruh umat Islam agar selamat dari huru hara akhir zaman.***

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x