Mimpi Muhammad Qasim dan petunjuk Rasulullah SAW tentang bagian Kenabian

- 29 Agustus 2022, 20:34 WIB
Ilustrasi pesawat jet tempur hitam
Ilustrasi pesawat jet tempur hitam /Pixabay

Raja sangat senang mengetahui bahwa Yusuf ‘Alaihissalam dapat menafsirkan mimpinya dan dia memerintahkan pembebasan dan mengangkat Yusuf ‘Alaihissalam untuk menduduki posisi sebagai Menteri Keuangan Mesir.

Baca Juga: Panji-panji hitam pasukan Imam Mahdi sebenarnya adalah jet-jet tempur?

Akhirnya Yusuf ‘Alaihissalam mengemban tanggung jawab atas hasil pertanian dan mengelolanya. Dia menggunakan dan mendistribusikan sumber daya dengan bijak. Dia juga menghemat sumber daya selama tujuh tahun masa subur dan menyimpan untuk tujuh tahun kelaparan berikutnya. Dengan cara ini, dia menyelamatkan kerajaan dari kesengsaraan dan musibah besar. 

Menurut mimpi ilahi Muhammad Qasim, Perang Dunia 3 akan terjadi di Timur Tengah. Sebagian besar orang, terutama muslim akan binasa. 

Melalui mimpi Muhammad Qasim diharapkan orang-orang menjadi sadar tentang apa yang harus dipersiapkan untuk melindungi diri. Oleh karena itu, menyebarkan mimpi Muhammad Qasim kepada orang lain merupakan pekerjaan yang sangat penting untuk dilakukan.

Pakistan adalah salah satu negara yang patut diperhitungkan untuk menyebarkan mimpi Muhammad Qasim. Mimpi ini tidak hanya akan membawa kesadaran di antara orang Pakistan tetapi yang jauh lebih penting adalah membantu meyakinkan pimpinan utama (Perdana Menteri) Pakistan, Panglima Militer, agar dapat menangani situasi yang akan terjadi di masa mendatang.

Kekacauan dan ketidakpastian terjadi di mana-mana termasuk di Pakistan. Ketika Panglima Militer mendengar cerita mimpi Qasim dengan cermat dan percaya padanya, maka Nabi Terakhir Muhammad Shallalllahu’alaihi Wa Sallam juga akan akan memberikan kesaksian kepadanya melalui mimpi dengan mengatakan bahwa mimpi Muhammad Qasim adalah benar dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Muhammad Qasim adalah orang biasa yang merupakan umat dan pengikut Nabi Terakhir Muhammad Shallallahu’alaihi Wa Sallam. Dia telah menunggu mimpinya menjadi kenyataan selama 28 tahun terakhir. Sama seperti Nabi Yusuf ‘Alaihissalam menunggu dengan sabar selama bertahun-tahun dengan menanggung kesulitan dan masalah dalam hidupnya. Itu semua adalah kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada siapa saja yang dipilih-Nya untuk mendapatkan berkah khusus dan termasuk di antara orang-orang yang saleh.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Al-Quran: "Dan demikianlah Kami berikan kepada Yusuf 'Alaihissalam kekuasaan di negeri ini (Mesir); untuk tinggal di mana saja yang dia kehendaki. Kami melimpahkan rahmat kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala bagi orang yang berbuat baik” (Surat Yusuf 12:56).

 

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x