Prof Dr Mattulada cendekiawan dan tokoh sastra nasional dari Bulukumba dengan karya-karya yang mendunia

- 4 Mei 2022, 08:00 WIB
Prof Dr Mattulada
Prof Dr Mattulada / identitasunhas.com

Bahder Djohan yang tahu Sulsel masih dirusuhi gerombolan mengira ada sesuatu yang luar biasa terjadi. Tapi, yang muncul adalah Mattulada dan kawan-kawannya, dan keperluannya, "hanya" mendesak Mendikbud agar menyetujui pendirian Unhas. Bahder tak bisa lain kecuali mengangguk-angguk setuju dan meminta para pemuda bersabar sebab pemerintah pasti membuka PTN baru di Makassar.

Tak puas hanya ucapan lisan, Mattulada dan kawan-kawan menyodorkan kertas putih sambil meminta Bahder Djohan membuat surat tanda persetujuan pendirian universitas baru dan menandatanganinya. Setelah semua ini dilakukan, barulah Mattulada dan kawan-kawannya "melepas" Bahder dan rombongannya masuk kota Makassar.

Beberapa waktu kemudian, datang Presiden Soekarno ke Makassar. Di Gubernuran Bung Karno dalam pengumuman selama 10 menit langsung menyatakan pendirian PTN itu, dan menamainya Universitas Hasanuddin. Beberapa bulan kemudian Mohammad Hatta datang meresmikannya.

Baca Juga: 30 September, tugu kegagalan DN Aidit dan G30 S PKI

Pada tahun 1959, Mattulada dan teman-teman merintis pendirian Fakultas Sastra di Unhas. Ketika fakultas itu jadi dibuka, dialah mahasiswa pertamanya, dan lulus 1964. Dua tahun kemudian ia menjabat Dekan Fakultas Sastra 1966-1970. Ketika terjadi G-30s-PKI, Mattulada membentuk dua kompi pasukan semacam resimen pelajar serba guna SMA Negeri 1 yang ia pimpin tampil sebagai salah satu pelopor pengganyangan komunis di tempat itu.

Bakat antropolo lebih terasah tatkala Mattulada tugas belajar di Rijks Universiteit Leiden 1970-1972. Puncak  karir Mattulada sebagai pengajar terjadi tatkala ia ditunjuk Mendikbud (waktu itu) Dr Daoed Yoesoef untuk menjadi Rektor Universitas Tadulako.

Disertasi Mattulada untuk meraih doktor di Universitas Indonesia (1975): Latoa, Satu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis, disebut- sebut sebagai salah satu karya besar yang dihasilkan putra Sulsel setelah kemerdekaan.

Baca Juga: Dasar Negara Pancasila dan Islam dalam pemikiran Mohammad Natsir

Mattulada dilantik sebagai rektor pertama Universitas Tadulako di Palu, tanggal 18 Agustus 1981. Dua kali dipercayakan menjabat rektor hingga 1990, Mattulada kembali ke kampung halaman.

Di Unhas ia dipercayakan menjabat Ketua Senat Guru Besar Unhas, 1990 hingga pensiun. Tetapi meski sudah pensiun, ia tetap diminta Rektor Unhas Prof Dr Basri Hasanuddin MA menjadi pengajar di program Pasca Sarjana Unhas.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah