Ketika Ki Hajar Dewantara menulis esai ngeri-ngeri sedap 'Seandainya Aku Seorang Belanda'

- 8 November 2021, 18:08 WIB
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara /Foto dokumen LP3M Yogyakarta

Kritiknya terhadap pemerintah kolonial dalam tulisan berjudul “Seandainya Aku Seorang Belanda”, membuat Soewardi diasingkan ke Belanda pada 1913 bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker.

Masa pengasingan di Belanda dimanfaatkan Soewardi untuk mendalami dunia pendidikan. Pada 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan "Taman Siswa" di Yogyakarta.

Baca Juga: 7 fakta menarik Wage Rudolf Soepratman, pencipta lagu Indonesia Raya

Ia pun melepas nama kebangsawanannya, dan menggunakan nama Ki Hajar Dewantara agar perjuangannya lebih mudah diterima masyarakat.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara wafat tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Pada tanggal 2 Mei 1889, hari kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Baca Juga: Sariamin Ismail, novelis perempuan pertama Indonesia tampil di Google Doodle

Ia pun melepas nama kebangsawanannya, dan menggunakan nama Ki Hajar Dewantara agar perjuangannya lebih mudah diterima masyarakat.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Ki Hajar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama di Indonesia.

Ki Hajar Dewantara wafat tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta. Pada tanggal 2 Mei 1889, hari kelahirannya ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah