Refleksi Sumpah Pemuda dan perjuangan Andi Sultan Daeng Radja, Pahlawan Nasional Indonesia dari Bulukumba

- 27 Oktober 2021, 08:00 WIB
Haji Andi Sultan Daeng Radja, Pahlawan Nasional Indonesia dari  Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Haji Andi Sultan Daeng Radja, Pahlawan Nasional Indonesia dari Bulukumba, Sulawesi Selatan. /Foto Repro: Buku 'Inspiring Bulukumba'

Baca Juga: Bertandang ke rumah filosofi Ammatoa Kajang di Bulukumba

Sejumlah buku lainnya yang mengulas dan mengurai sosok dan perjuangan Andi Sultan Daeng Radja yang komprehensif yaitu buku berjudul Biografi Pahlawan Haji Andi Sultan Daeng Radja Karaeng Gantarang Bulukumba yang disusun oleh M Basri Padulungi, diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Provinsi Sulawesi selatan, tahun 1981; buku Andi Sultan Daeng Radja, pahlawan dari Bulukumba, yang ditulis oleh Zainuddin Tika dan H. Bachtiar Ilham Akil, penerbit: Pustaka Refleksi, tahun 2007.

Haji Andi Sultan Daeng Raja dilahirkan pada tanggal 20 Mei 1894, di Saoraja di Matekko Gantarang, wilayah Kabupaten Bulukumba sekarang. Beliau adalah putera dari kalangan keluarga bangsawan di Gantarang yaitu dari ayah Passari-Petta Tanra dan ibu Andi Ninnong.

Seperti halnya pada banyak anak bangsawan lainnya, sejak kecilnya ia dibekali dengan pelajaran agama dan sopan santun.

Baca Juga: Ammatoa Kajang di Bulukumba, telusur miniatur ideal peradaban di Tanah Kamasemasea

Beliau termasuk anak yang mempunyai kemauan yang keras, mempunyai disiplin hidup yang tidak mudah dipengaruhi, tidak tergoyahkan oleh situasi bagaimanapun serta sangat patuh terhadap kedua orang tuanya.

Dalam masalah penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama Islam beliau betul-betul mengamalkan nilai-nilai pelajaran agama yang diterimanya. Hal ini tergambar dan mewarnai perjalanan hidup dan kehidupan beliau baik dalam menempuh kehidupan dalam karir politik maupun pemerintahan

Sebagai buktinya adanya upaya beliau mendirikan mesjid di Ponre yang terbesar di jamannya. Disamping itu dalam perjalanan hidup beliau untuk kegiatan organisasi sosial keagamaan beliau banyak memberikan darma bhaktinya, seperti pada organisasi Muhammadiyah yang sudah mulai mengembangkan sayapnya di Bulukumba masa itu. Sikap dan sepak terjang beliau terbawa dalam perjalanan hidup beliau setelah dewasa.

Baca Juga: Menelusuri Kajang dari pojok sejarah dan geografi

Tahun 1902, Sultan Daeng Radja masuk sekolah Volksschool (Sekolah Rakyat) tiga tahun di Bulukumba. Tamat dari Volksschool, dia melanjutkan pendidikannya ke Europeesche Lagere School (ELS) di Bantaeng.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah