Bertandang ke rumah filosofi Ammatoa Kajang di Bulukumba

- 14 Oktober 2021, 20:40 WIB
Rumah khas di kawasan adat Ammatoa Kajang
Rumah khas di kawasan adat Ammatoa Kajang /Instagram.com/@jwb_sulsel

WartaBulukumba -Bertandang ke rumah-rumah di kawasan adat Ammatoa Kajang adalah juga bertamu ke rumah filosofi yang begitu kaya.

Pertemuan dengan kearifan lokal yang berlimpah akan disuguhkan oleh komunitas adat di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini.

Di dalam kawasan adat Ammatoa Kajang, khususnya di kawasan inti Dusun Benteng, rumah penduduk seluruhnya menghadap ke arah barat.

Baca Juga: Ammatoa Kajang di Bulukumba, telusur miniatur ideal peradaban di Tanah Kamasemasea

Ada filosofi yang mereka anut dalam menata permukiman komunitas Ammatoa. Kalau rumah mereka tidak menghadap ke barat, setidaknya harus menghadap ke gunung. Hal ini disebabkan karena arah barat merupakan tempatnya kiblat, dan tenggelamnya matahari. Secara filosofi hal ini bermakna munculnya kegelapan.

Menurut mereka kehidupan yang sesungguhnya adalah kehidupan sesudah kematian. Bahkan pada malam hari dilarang menggunakan cahaya yang berlebihan, meskipun lingkungan sekitarnya sangat rimbun oleh berbagai jenis tumbuhan.

Menurut komunitas Ammatoa Kajang warna hitam mengandung makna bahwa semua manusia akan kembali ke dunia yang gelap atau kematian. Selain itu, menurut mereka penggunaan warna hitam, meskipun kena noda tidak akan terlalu nampak.

Baca Juga: Menelusuri Kajang dari pojok sejarah dan geografi

Secara umum bentuk arsitektur rumah komunitas Ammatoa sama dengan bentuk rumah suku Bugis Makassar. Model rumah mereka ialah rumah panggung yang terdiri dari tiga bagian.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x