Isi Surat Ali Imran ayat 190-191: Memahami pentingnya dzikir dan pikir

1 Agustus 2023, 05:00 WIB
Ilustrasi Al Quran - Isi Surat Ali Imran Ayat 190-191: Memahami pentingnya dzikir dan pikir /Pexels.com/GR Stocks

 

 

WartaBulukumba.Com - Dalam bising dan terang siang hingga peraduan gelap malam, ayat-ayat ilahi merentang pada lekuk-lekuk Al Quran, termasuk Surat Ali Imran ayat 190 sampai 191. Sepenggalan Firman Allah SWT yang menjelma menjadi cahaya roh, mengajak jiwa-jiwa berkelana menghampiri makna tersirat.

Langit dan bumi tunduk menghadap Allah SWT, tanda-tanda kebesaran-Nya bagi orang yang berakal. Dalam dzikir dan pikir, Ulul Albab terjalin dalam cinta Ilahi, menganggap penciptaan ini takkan sia-sia.

Surat Ali Imran ayat 190 sampai 191 menjadi perenungan bagi umat Islam tentang kebesaran Allah dan alam semesta yang Dia ciptakan. Dalam ayat ini, Allah mengingatkan akan penciptaan langit, bumi, serta pergantian malam dan siang, sebagai tanda-tanda kekuasaan-Nya bagi orang-orang yang berakal.

Perenungan ini mengajarkan agar seorang Muslim mengimani segala sesuatu dalam alam semesta sebagai ciptaan Allah Yang Maha Esa. Alam semesta adalah bukti keagungan-Nya yang hanya dapat dipahami oleh orang-orang beriman dan berakal.

Baca Juga: Inilah ayat-ayat Al Quran yang menjelaskan entitas luar angkasa! Alien?

Bunyi Surat Ali Imran ayat 190-191 

Bunyi Surat Ali Imran Ayat 190-191 Surat Ali Imran ayat 190: " Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,"

Surat Ali Imran ayat 191: "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “ Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka."

Baca Juga: Waktu berlalu begitu cepat, ini penjelasannya dalam Al Quran dan Hadits Shahih

Isi Surat Ali Imran Ayat 190-191 tentang Ulul Albab

Surat Ali Imran ayat 190-191 menggambarkan bahwa ciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah yang hanya dapat dipahami oleh "Ulul Albab". 

Buku "Dimensi Moralitas Hakim yang Religius dan Islami" oleh Rizky Aulia Cahyadri, S.H mendefinisikan ulil albab yang bermakna "orang-orang yang memiliki akal baik dan berfungsi sempurna."

Dalam Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, Surat Ali Imran ayat 190 menegaskan bahwa Allah memerintahkan hamba-Nya untuk merenungkan penciptaan alam, langit, dan bumi. Allah mendorong umat-Nya untuk menggunakan akal dan pemikiran mereka untuk memahami alam semesta yang dipenuhi dengan tanda-tanda kebesaran-Nya.

Menurut para mufasir seperti Ibnu Katsir dan Sayyid Qutb, Ulul Albab adalah orang-orang yang memiliki akal dan pemahaman yang benar. Mereka senantiasa berdzikir kepada Allah dalam segala kondisi, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Selain itu, mereka juga mempergunakan akal untuk memikirkan penciptaan alam semesta, dan dari pemikiran tersebut, mereka sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan tujuan dan tidak sia-sia.

Baca Juga: Alien disebutkan dalam Al Quran? Ini penjelasannya

Makna Mendalam di Balik Surat Ali Imran Ayat 190-191

Surat Ali Imran ayat 190-191 memberikan pesan mendalam bagi umat Islam.

Allah mengajak mereka untuk merenungkan ciptaan-Nya sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada Sang Pencipta. Dzikir dan pikir menjadi kunci untuk menjadi ulul albab, orang-orang yang mengerti kehendak-Nya dan merasa dekat dengan-Nya.

Dalam refleksi mereka tentang alam semesta, Ulul Albab menyaksikan kebesaran dan kekuasaan Allah. Mereka memahami bahwa setiap aspek alam semesta memiliki tujuan dan kegunaan yang tak terduga.

Sehingga, ulul albab juga menyadari bahwa segala amal kebajikan dan ibadah kepada-Nya tidaklah sia-sia.

Bagi umat Islam, Surat Ali Imran ayat 190-191 menjadi pesan penting tentang pentingnya memiliki dzikir yang mengakar dalam hati serta pikiran yang kritis dan bijaksana.

Dengan memahami tanda-tanda kekuasaan Allah SWT dalam ciptaan-Nya, mereka akan semakin dekat dengan-Nya dan menjalani kehidupan yang penuh hikmah dan kesadaran akan kebesaran-Nya.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler