Trik meraih cinta Allah di bulan suci Ramadhan

26 April 2021, 16:50 WIB
Ilustrasi salat tahajud. /Pixabay/chiplana

WartaBulukumba - Satu-satunya ruang bagi manusia untuk bertemu dan berdialog dengan Allah adalah salat.

Ruang istimewa itu niscaya semakin bercahaya di bulan suci Ramadhan.

Seberapa mampu kita memanfaatkan ruang istimewa itu? Tanda kita benar-benar siap memetik hikmah dari bulan ini adalah dengan bahwa kita hidup masih penuh dengan kubangan dosa tanpa kita sadari akan terus mengalir setiap detiknya.

Baca Juga: Viral video awak KRI Nanggala 402 menyanyikan lagu 'Sampai Jumpa' Endank Soekamti

Namun, semua itu tidak akan terus terjadi jika kita salat dengan penuh ikhlas karena Allah.

Mengapa salat yang dapat menjadi tanda kita benar-benar siap memetik hikmah ini?
Karena salat adalah jalan pertama yang akan mengantarkan kita untuk menjadi kekasih Allah.

Siapa yang tak mau menjadi kekasih Allah? Sungguh, ia akan merugi dengan sebenar-benarnya.

Baca Juga: Berikan rasa aman dan nyaman shalat tarawih di masjid, Polres Bulukumba lakukan pengamanan

Tapi, apakah salat ini sudah benar-benar mampu membuat kita terpilih menjadi kekasih Allah padahal bukan hanya kita ia salat untuk mendapatkan cinta dari-Nya.

Tenang, dalam rangka bulan suci Ramadhan ini kita masih mampu mengejar cinta Allah lewat salat yang mungkin tak pernah kita bayangkan betapa meruginya kita salat selama ini.

Jadi, langkah untuk menjadi kekasih Allah di bulan suci Ramadhan ini dengan salat ikhlas karena Allah. Ikhlas di sini benar-benar menjadi pengantar surat cinta kita akan diterima oleh Allah dan akan mendapat balasan kasih sayang yang sebenar-benarnya di kehidupan dunia sampai di kehidupan yang kekal nanti.

Baca Juga: Dua skenario ini untuk evakuasi dan mengangkat KRI Nanggala 402 dari dalam laut

Sebagaimana tertuang dalam buku Contoh Sifat-Sifat Salat Rasulullah SAW (Penerbit: Terbit Terang Surabaya) karya Ustadz Maftuh Ahnan ASY, ikhlas bukan karena ingin mendapat sanjungan dari pejabat, mertua, ibu, bapak atau bahkan pacar.

Tapi, melainkan demi mendapat setitik nur dari cinta Allah yang tak akan pernah tertandingi cinta kasihnya untuk ummat-Nya.

Hal ini menjadi benar-benar jalan yang tak boleh dilewatkan untuk menjadi kekasih Allah sebab, dalam kalam-Nya sudah benar menunjukkan ke kita bahwa salat harus didirikan dengan ikhlas. Dan bukan hanya salat semata, tapi semua amal yang kita perbuat harus dilandasi atas dasar cinta dengan ikhlas karena Allah semata-mata.

Baca Juga: Bareskrim Polri siap mengekstradisi penista agama ini

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اُمِرُوْۤا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَـهُ الدِّيْنَ ۙ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ 

"Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (QS. Al-Bayyinah 98: Ayat 5)

Jadi, benar-benar merugilah kita jika jalan yang sudah disediakan ini tak pernah kita sambut khususnya di bulan Ramadhan ini.

Baca Juga: Kini Rans Cilegon FC dalam balutan Good Corporate Governance dan finansial yang bagus

Kemudian, langkah kedua agar kita sukses dunia akhirat menjadi kekasih Allah dengan mengikuti sunnah atau amalan-amalan Nabi Muhammad SAW yang telah terbentang dalam kitab haditsnya.

Hal ini menjadi pondasi agar cinta kita tetap kokoh dan tidak akan ambruk diterpa angin badai. Beda cerita lagi jika cinta kita kepada sesama manusia yang akan datang pasang surutnya tanpa kita duga-duga.

Sehingga pintu kedua untuk menjadi kekasih Allah ini adalah menunaikan perintah Allah dengan mengikuti aturan dan tuntunan Rasulullah SAW. Karena apa yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW itu karena perintah dari Allah SWT langsung. Jadi, tidak ada alasan kita gagal menjadi kekasih Allah.

Kalau kita gagal menjadi kekasih dari seseorang yang kita idam-idamkan itu tak mengapa. Sebab, sakitnya tak akan pernah sama.

Hal itu sesuai dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang berfirman:

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوٰى  اِنْ هُوَ اِلَّا وَحْيٌ يُّوْحٰى

"Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya, tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS. An-Najm 53: Ayat 3-4).

Sehingga dalam salat, maka wajib kita kerjakan sesuai dengan apa yang pernah dilakukan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang menjad figur teladan terbaik sampai saat ini.

Maka dari itu, jika kita tak meneladani Rasulullah maka tiket untuk menjadi kekasih Allah harus kandas di tengah jalan yang fana bahkan akan menyesakkan hati yang tiada batasnya.

Jadi, untuk kaum-kaum milenial sudahkah kita jemput jalan cinta yang sudah ada di depan mata? Sebab, cinta dari Allah akan lebih baik dibanding cinta dari pujangga yang hanya memberikan cinta sementara.

Pilihan ada di genggaman kita masing-masing. Tinggal kapan hati kita sadar bahwa Allah tempat melabuhkan cinta dan sayang yang sebenar-benarnya.***

Editor: Muhlis

Tags

Terkini

Terpopuler