WartaBulukumba - Dari balik dapur-dapur kecil di Bulukumba, tersembunyi rahasia yang mengubah daging kambing menjadi hidangan lezat tanpa bau yang mengganggu.
Di balik senyum hangat emak-emak Bulukumba, terdapat teknik khusus yang diwariskan dari generasi ke generasi: mengasapi daging kambing sebelum proses pengirisan.
Di pagi yang cerah, ketika sinar matahari menyapu langit, emak-emak Bulukumba memulai ritual magis mereka. Mereka menyalakan api dalam tungku tradisional, membiarkannya berkobar hingga menghasilkan bara merah yang menggelora.
Baca Juga: Masih ada daging kambing di kulkas? Ini resep gulai yang mudah
Di atas bara itu, potongan kayu-kayu pilihan dilemparkan, mengeluarkan asap yang harum dan menari-nari di udara.
Setelah bara terbakar dengan sempurna, emak-emak Bulukumba membawa potongan-potongan daging kambing yang telah siap. Dengan hati-hati, mereka menempatkan daging di atas kisi-kisi bambu yang tergantung di atas api. Asap mengepul memeluk daging, meresap ke dalam serat-seratnya, dan mengubahnya menjadi permata kuliner yang tak tertandingi.
Rahasia di balik teknik ini adalah mengurangi bau khas yang sering melekat pada daging kambing. Asap yang dihasilkan dari kayu-kayu pilihan memberikan nuansa khusus pada daging, menyelimuti dan menetralkan bau yang mungkin mengganggu selama proses memasak. Daging kambing menjadi lebih sedap, tekstur yang empuk, dan aroma yang memikat.
Baca Juga: Resep tongseng kambing tanpa santan