Rasa dan teknik takaran terbaik! Cara menyeduh kopi melalui moka pot

- 18 Februari 2023, 18:22 WIB
Ilustrasi moka pot
Ilustrasi moka pot /Pixabay/Muhamad Iksan

WartaBulukumba - Jika Anda seorang penggemar espresso dan batal memesannya di sebuah kafe atau kedai kopi hanya karena tidak melihat sepotong pun mesin espresso, maka Anda keliru besar.

Hari ini, nyaris semua kafe dan kedai kopi mulai kota besar hingga pelosok sangat akrab dengan manual brewing yang sangat keren ini, moka pot.

Bahkan Anda bisa menyeduh kopi dengan hasil espresso melalui alat ini setelah mendapatkan moka pot di sebuah toko ala perkopian. Harganya cukup terjangkau. Tersedia untuk ukuran dua cangkir, empat cangkir dan seterusnya. 

Si moka pot adalah klasik biru sejati yang ditemukan pada tahun 1930-an di Italia. Adapun 'tetes sejarahnya' ada di bagian akhir artikel ini.

Baca Juga: Relaksasi dengan gemericik air sungai sambil ngopi di Kedai Kopi Garasi di tepi jalan poros Bulukumba-Sinjai

Cara menyeduh kopi melalui moka pot

Bagaimana cara menyeduh kopi melalui moka pot dengan takaran yang tepat dan rasa yang nikmat?

Dikutip dari Stump town coffee, Anda hanya membutuhkan 10 langkah. Anda bisa memperoleh satu cangkir kopi kental dengan menyimak teknik penyeduhan berikut ini. 

Langkah pertama, silakan panaskan air. Didihkan air ketel dan angkat.

Baca Juga: Kopi robusta siap saji tanpa ampas ini inovasi terbaru entrepreneur muda Bulukumba

Hal ini harus dilakukan untuk menjaga agar suhu moka pot tidak terlalu panas dan memberikan rasa metalik.

Langkah kedua, giling kopi Anda dengan pengaturan kopi tetes, sehalus garam meja. Anda membutuhkan kopi yang cukup untuk mengisi keranjang saringan, yaitu sekitar 15 hingga 17 gram (atau sekitar 2,5 sendok makan) untuk moka pot Bialetti 4 cangkir.

Langkah ketiga, tambahkan air panas dan isi hingga tanda garis.

Langkah keempat, masukkan filter ke bagian bawah moka pot.

Baca Juga: Kopi siap saji dari Bulukumba ini nikmatnya serasa ngopi di kafe

Langkah kelima, isi  moka pot dengan kopi, ratakan permukaannya dengan jari Anda. 

Langkah keenam, kencangkan bagian atas dan bawah dua bagian moka pot bersama-sama. 

Langkah ketujuh,  letakkan moka pot di atas kompor, gunakan api sedang dan pastikan pegangannya tidak terkena panas. Biarkan tutup atas terbuka.

Langkah kedelapan, kopi akan mulai keluar dan Anda akan mendengar suara mendesis dan melihat aliran coklat krema yang warnanya semakin terang. Setelah aliran berwarna kuning madu, angkat moka pot.

Baca Juga: Kopi Kajang dari Bulukumba terpilih tampil dalam even 'Bangga Buatan Indonesia'

Langkah kesembilan, bungkus bagian bawah moka pot dengan handuk dingin atau alirkan di bawah air keran dingin untuk menghentikan ekstraksi.

Hal ini untuk mencegah kopi mengeluarkan rasa logam.

Langkah kesepuluh, segera setelah kopi berhenti menggelegak, tuangkan ke dalam cangkir atau teko. 

Budaya Moka Pot di Italia

Hampir semua rumah tangga di Italia memiliki setidaknya satu moka pot.

Desain bervariasi, tetapi prinsip operasinya tetap sama: air yang terkandung di dasar dipanaskan, tekanan uap sekitar 2 atmosfer mendorongnya ke atas melalui kopi bubuk, menghasilkan minuman gelap klasik yang kita semua tahu, kopi tebal dan pekat.

Tekanan yang dicapai dengan metode ini membuat suhu yang lebih tinggi dapat dicapai dibandingkan dengan pembuat kopi lainnya, termasuk teko kopi lipat.

Dikutip dari situs Caffediemme, asal usul moka pot ditemukan oleh Alfonso Bialetti dari Italia pada tahun 1933 dan dinamai menurut kota Mocha, di Yaman, yang terkenal dengan kualitas kopinya.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah