Kopi kental bisa bantu perbaiki pola makan

- 25 September 2021, 23:04 WIB
Ilustrasi: kopi kental
Ilustrasi: kopi kental /Pixabay.com/shixugang

WartaBulukumba - Minum kopi kental? Tentu saja itu salah satu pilihan di 'era kedai kopi'.

WBlovers, tahukah Anda? Mengkonsumsi kopi kental ternyata bisa menjadi aktivitas yang membantu tubuh melawan pola makan yang tidak sehat. 

Seperti dikutip dari Metro.uk, sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan terhadap tikus, menemukan bahwa kafein bisa mengimbangi beberapa efek negatif dari diet obesogenik. 

Baca Juga: Hati-hati! Main ponsel sebelum tidur bisa menaikkan berat badan

Namun ternyata jika ingin mendapatkan dampak yang lebih besar, maka diperlukan kopi yang sangat manjur atau lebih 'nendang'.

Para peneliti di University of Illinois menemukan, tikus yang mengonsumsi kafein yang diekstrak dari teh mate, mendapatkan 16 persen lebih sedikit berat badan.

Tikus-tikus itu menunjukkan bahwa 22 persen di antara mereka lebih sedikit menimbun lemak tubuh, dibandingkan tikus yang melahap teh tanpa kafein.

Baca Juga: 5 kebiasaan buruk ini tanpa disadari bisa mempercepat penuaan

Diketahui bahwa teh mate sarat kandungan herbal yang kaya akan phytochemical, flavonoid, dan asam amino.

Teh mate dikenal banyak dikonsumsi para penduduk di negara-negara Amerika Latin bagian tenggara.

Selama rentang waktu empat pekan, tikus-tikus dalam penelitian itu memakan makanan yang mengandung 40 persen lemak, 45 persen karbohidrat, dan 15 persen protein.

Tikus-tikus percobaan itu juga mencerna salah satu bentuk kafein dalam jumlah yang setara dengan manusia minum empat cangkir kopi sehari.

Baca Juga: Benarkah ngopi sebelum olahraga bisa membakar lemak?

Pada akhir periode empat minggu, persentase massa tubuh tanpa lemak dalam berbagai kelompok tikus 'berbeda secara signifikan'. Tikus yang mengonsumsi kafein dari teh, kopi, atau sumber sintetis menghasilkan lebih sedikit lemak tubuh daripada tikus dalam kelompok lain.

"Mempertimbangkan temuan, teh dan kafein dapat dianggap sebagai agen anti-obesitas," kata rekan penulis studi dan direktur divisi ilmu gizi di University of Illinois, Elvira Gonzalez de Mejia.

Hasil penelitian ini, kata dia, dapat ditingkatkan ke manusia untuk memahami peran teh dan kafein sebagai strategi potensial untuk mencegah kelebihan berat badan dan obesitas.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah