Jamur bisa menurunkan risiko kanker

- 1 Mei 2021, 11:10 WIB
Jamur putih.*
Jamur putih.* /Pixabay

WartaBulukumba - Di masa depan akan lebih banyak lagi orang yang mau berkawan akrab dengan jamur di meja makan. Sebuah hasil studi memungkinkan hal itu.

Jamur merupakan salah satu olahan sayur yang banyak ditemui di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Bentuk dan jenisnya pun beragam. Yang paling lazim  ditemukan adalah yang menyerupai payung.

Baca Juga: Mumi hamil 2000 tahun ini kejutkan ilmuwan

Jamur bisa diolah dengan cara ditumis, digoreng atau bahkan direbus. Jamur jenis tertentu bahkan bisa ditambahkan dalam olahan salad.

Mengutip laman hsph.harvard.edu, akhir-akhir ini, sejumlah peneliti menyarankan untuk meningkatkan konsumsi jamur. Bukan hanya karena kandungan vitamin, nutrisi dan antioksidannya yang melimpah.

Jamur juga digadang-gadang mampu menurunkan resiko kanker sampai 45%.

Baca Juga: Tembus Rp1 miliar dalam tiga hari, donasi pembelian kapal selam yang digalang pengurus Masjid Jogokariyan

Dikutip dari news.psu.edu, 21 April 2021, tinjauan sistematis dalam sebuah meta analisis yang menguji 17 penelitian kanker dari rentang waktu 1966 sampai 2020 mengeksplorasi keterkaitan jamur dan penyakit kanker pada 19.500 pasien.

Meskipun jamur jenis shiitake, tiram, maitake, dan king oyster memiliki jumlah asam amino ergothioneine yang lebih tinggi daripada jamur kancing putih, cremini, dan portabello, para peneliti menemukan bahwa orang yang menambahkan berbagai jenis jamur ke dalam makanan mereka setiap hari memiliki risiko lebih rendah terkena kanker.

Temuan itu juga menunjukkan bahwa individu yang mengkonsumsi 18 gram jamur atau sekitar 1/8 hingga 1/4 cangkir setiap harinya, memiliki risiko terkena kanker 45% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya.

Baca Juga: Tsunami Covid-19, masjid di India berubah menjadi rumah sakit darurat

"Jamur adalah sumber makanan dengan kandungan ergothioneine tertinggi, yang merupakan antioksidan unik dan kuat serta pelindung sel,” kata Djibril M. Ba, seorang mahasiswa pascasarjana di bidang epidemiologi di Penn State College of Medicine.

"Mengisi kembali antioksidan dalam tubuh dapat membantu melindunginya dari stres oksidatif dan menurunkan risiko kanker," ungkapnya.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ba dan timnya, mereka menguji beberapa jenis kanker tertentu. Hubungan terkuat ditemukan pada jenis kanker payudara yang menunjukkan bahwa mereka yang secara teratur mengkonsumsi jamur memiliki risiko kanker payudara yang jauh lebih rendah.

Baca Juga: Banyak kenangan tertinggal dari sang guru, Karaeng Hasan

Temuan ini pun diharapkan mampu membantu dalam mengeksplorasi lebih lanjut efek perlindungan yang dimiliki jamur dan membantu membentuk pola makan sehat demi mencegah penyakit ini menggerogoti tubuh.

“Secara keseluruhan, temuan ini memberikan bukti penting untuk efek perlindungan jamur terhadap kanker,” kata John Richie, peneliti di Penn State Cancer Institute yang juga seorang profesor di ilmu kesehatan masyarakat dan farmakologi.

"Penelitian di masa depan diperlukan untuk menunjukkan dengan lebih baik mekanisme yang terlibat dan kanker tertentu yang mungkin terpengaruh," lanjutnya.***

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah