Zionis memusatkan serangan ke Rafah, tempat pengungsian terakhir warga sipil Palestina

- 22 Februari 2024, 20:17 WIB
Seorang ibu di Palestina memberikan ciuman terakhir kepada putranya yang syahid oleh serangan Zionis - Zionis memusatkan serangan ke Rafah, tempat pengungsian terakhir warga sipil Palestina
Seorang ibu di Palestina memberikan ciuman terakhir kepada putranya yang syahid oleh serangan Zionis - Zionis memusatkan serangan ke Rafah, tempat pengungsian terakhir warga sipil Palestina /Quds News Network

Baca Juga: Serdadu penjajah 'Israel' yang cacat permanen akibat perang di Gaza bisa mencapai 30 ribu orang

Rafah pintu masuk bantuan kemanusiaan

Kekhawatiran internasional dalam beberapa pekan terakhir terpusat di Rafah, di mana invasi darat dapat menggusur ratusan ribu warga Palestina melintasi perbatasan dengan Mesir.

Kota terakhir yang belum tersentuh oleh pasukan darat 'Israel', Rafah juga berfungsi sebagai pintu masuk utama bantuan kemanusiaan melalui Mesir yang bertetangga untuk pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.

'Israel' telah memperingatkan akan memperluas operasi daratnya ke Rafah jika kelompok bersenjata Palestina Hamas tidak membebaskan tahanan yang masih dipegang di Gaza menjelang bulan suci Muslim Ramadan pada bulan Maret.

Baca Juga: Benarkah AS, Zionis, dan PBB adalah satu gerbong untuk menguasai dunia?

Update jumlah korban terkini

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan pada hari Kamis bahwa 99 orang telah tewas di seluruh Jalur tersebut semalam, sebagian besar di antaranya adalah wanita, anak-anak, dan orang tua.

Jumlah korban tewas akibat perang Israel di Gaza telah meningkat menjadi 29,410 sejak 7 Oktober, kata kementerian itu, menambahkan bahwa setidaknya 69,465 orang telah terluka.

Diwartakan Al Jazeera pada Kamis, Brett McGurk, koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, diharapkan tiba di 'Israel' pada hari Kamis – kunjungan keduanya di kawasan tersebut setelah Mesir sebagai bagian dari upaya Amerika Serikat untuk memajukan kesepakatan yang akan melihat pertukaran tahanan dengan tahanan Palestina dan untuk memediasi gencatan senjata.

Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, mengatakan Washington berharap untuk "kesepakatan yang mengamankan gencatan senjata sementara di mana kami dapat mengeluarkan sandera dan mendapatkan bantuan kemanusiaan", tetapi menolak memberikan detail tentang negosiasi yang sedang berlangsung.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras bahwa tentara akan terus bertempur sampai mereka menghancurkan Hamas dan membebaskan tahanan yang tersisa.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah