Hari ke 127 agresi penjajah 'Israel': Sedikitnya 5 bayi tewas kelaparan di Gaza utara

- 11 Februari 2024, 15:15 WIB
Seorang wanita Palestina berdoa di lokasi serangan 'Israel' di sebuah rumah di Rafah di Jalur Gaza selatan.
Seorang wanita Palestina berdoa di lokasi serangan 'Israel' di sebuah rumah di Rafah di Jalur Gaza selatan. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

WartaBulukumba.Com - Di Gaza, langit muram turut berduka. Di sudut-sudut gelap tanpaaliran listrik, terdengar bisikan lapar. Tidak ada roti, tidak ada makanan, tidak ada air bersih, tidak ada apa-apa.

Mata anak-anak yang sayu menatap ke kejauhan, mencari asa di tengah kekosongan. Ibu-ibu berdiri lesu. Pria-pria duduk termenung. Di Gaza, di antara reruntuhan, hidup berjalan mencari makna di tengah kehilangan dan ledakan.

Hari ke 127 agresi dan genosida penjajah 'Israel' di Gaza semakin mencemaskan dengan dampak buruk tak terperikan. Terbaru, dilaporkan sedikitnya 5 bayi tewas kelaparan di Gaza utara.

Baca Juga: Taufan Al Aqsha hari ke 121: 625.000 orang 'Israel' menderita kerusakan mental

“Tidak ada roti, tidak ada makanan, tidak ada apa-apa.” Gaza mengalami tingkat kekurangan gizi anak terburuk di dunia pada masa kelaparan yang diberlakukan 'Israel', kata UNICEF.

Keluarga Dr. Muhammad Abu Salamiya yang ditahan, direktur Kompleks Al-Shifa: Tentara pendudukan mematahkan tangan dan kaki dokter di penjara. Tentara pendudukan terus-menerus mempermalukan dokter dan memaksanya berjalan dengan menggunakan anggota tubuhnya.

Diwartakan Quds News Network pada Ahad, 11 Februari 2024, pasukan penjajah 'Israel' mengeksekusi Basam Sleiman Qadieh, seorang penyandang disabilitas Palestina, di dekat sekolah Al-Awda di Khan Yunis, dan kemudian melemparkan tubuhnya ke pinggir jalan.

Baca Juga: Kalah terus melawan mujahidin Palestina, kebiadaban penjajah 'Israel' terhadap warga sipil berlanjut

Media Quds News Network juga mengunggah foto pertama ambulans yang berangkat untuk menyelamatkan Hind yang berusia 6 tahun. Militer 'Israel' membombardir ambulans, menewaskan dua pekerja Bulan Sabit Merah, bahkan setelah koordinasi.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x