Hari ke 127 agresi penjajah 'Israel': Sedikitnya 5 bayi tewas kelaparan di Gaza utara

- 11 Februari 2024, 15:15 WIB
Seorang wanita Palestina berdoa di lokasi serangan 'Israel' di sebuah rumah di Rafah di Jalur Gaza selatan.
Seorang wanita Palestina berdoa di lokasi serangan 'Israel' di sebuah rumah di Rafah di Jalur Gaza selatan. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

"Aku takut... ayo bawa aku!" terdengar suara Hind yang terekam dan diunggah Quds News Network. Bocah itu kedinginan, lapar, dan ketakutan.

Hari ini, Bulan Sabit Merah mengumumkan bahwa mereka menemukan sisa-sisa tubuh Hind yang terbakar dan dua paramedis, yang pergi membantunya.

Baca Juga: Serdadu penjajah 'Israel' yang cacat permanen akibat perang di Gaza bisa mencapai 30 ribu orang

Rafah target berikutnya

Juru bicara Bulan Sabit Merah, Nibal Farsakh, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dalam panggilan terakhir dengan paramedis, mereka mengatakan bahwa tentara penjajah 'Israel' mengarahkan laser ke ambulans.

Rafah, salah satu kota terpadat di dunia, kini menjadi target 'Israel' berikutnya. Saat ini, lebih dari separuh penduduk Gaza, diperkirakan lebih dari 1 juta orang, mencari perlindungan di Rafah. Mereka telah melarikan diri dan terpaksa mengungsi karena agresi 'Israel' yang tiada henti terhadap rakyat Gaza.

PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya menyatakan keprihatinannya. Mereka memperingatkan bahwa situasi ini dapat menyebabkan krisis kemanusiaan yang sangat besar, yang mengakibatkan ribuan kematian.

Kementerian Kesehatan Gaza merilis data terbaru korban agresi Zionis. Pada hari ke-127 agresi Zionis ini jumlah warga yang syahid meningkat menjadi 28.064 orang sedangkan 67.611 orang luka-luka.

Pernyataan tegas Hamas

Hamas dalam pernyataan pers pada 10 Februari 2024 tentang penyerangan Zionis ke Rumah Sakit menegaskan bahwa pengepungan yang berkelanjutan oleh tentara pendudukan Zionis terhadap Kompleks Medis Nasser di kota Khan Yunis, penempatan penembak jitu di sekitarnya, dan penargetan pasien dan staf medis, merupakan kejahatan perang yang berkelanjutan terhadap sisa-sisa sektor medis, yang mana telah mengalami kehancuran brutal yang sistematis sejak awal agresi terhadap Jalur Gaza.

"Kami memperingatkan akan berlanjutnya pelanggaran pendudukan terhadap fasilitas kesehatan yang dilindungi hukum internasional, dan kami menyerukan Organisasi Kesehatan Dunia dan Komite Palang Merah Internasional untuk segera melakukan intervensi guna melindungi rumah sakit dan fasilitasnya dari penargetan sistematis, dan mengirimkan tim medis, untuk meninjau kondisi rumah sakit yang memprihatinkan, dan menjadi saksi atas apa yang dilakukan tentara pendudukan Nazi terhadap pasien, personel medis, dan pengungsi yang tidak berdaya," demikian pernyataan pers Hamas.

Hamas juga mengingatkan pernyataan para pemimpin pendudukan Nazi, yang menyatakan niat mereka untuk memperluas agresi brutal mereka yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza hingga mencakup kota Rafah, yang penuh dengan pengungsi.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah