"Kami memperingatkan bahaya tindakan pendudukan. pembantaian yang meluas dan mengerikan di kota Rafah, yang menampung lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang terlantar, hidup dalam kondisi yang memprihatinkan, kemanusiaan yang kejam sebagai akibat dari agresi yang berkelanjutan dan kejahatan teroris yang brutal pada masa pendudukan," tegas pihak Hamas.
Gerakan perlawanan Islam Hamas juga kembali menegaskan posisi pemerintah Amerika yang tidak mendukung serangan terhadap Rafah tidak membebaskan mereka dari tanggung jawab hukum dan politik penuh atas konsekuensi serangan ini dan pembantaian anak-anak, perempuan dan warga sipil yang tidak berdaya di mana rakyat Palestina dibunuh sepanjang waktu.
"Kami menyerukan kepada Liga Negara-negara Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan segera dan serius untuk mencegah pendudukan dan para pemimpin neo-Nazi melakukan genosida di kota Rafah dengan tujuan menggusur negara kita. Rakyat Palestina, yang ketabahan, pengorbanan dan kepatuhannya terhadap tanah air mereka telah menggagalkan tujuan pendudukan Nazi," tegas pernyataan Hamas.***