Pejuang Palestina terus panen tank dan serdadu sementara Zionis terus 'berperang melawan anak dan bayi'

- 25 Januari 2024, 20:27 WIB
Dua sniper dari Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas sedang beraksi membidik target dalam perang darat di Gaza.
Dua sniper dari Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas sedang beraksi membidik target dalam perang darat di Gaza. /Poster Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas

WartaBulukumba.Com - Para pejuang Palestina terus panen tank dan serdadu sementara Zionis terus 'berperang melawan anak dan bayi'. Di balik reruntuhan bangunan yang berbisik sejarah di Gaza, seorang pejuang Palestina mengintai. Matanya tajam membidikkan roket Al Yassin 105 ke arah tank Merkava yang megah.

Jaraknya dekat, hampir menyentuh garis batas antara hidup dan mati. Napasnya tertahan, detik berjalan lambat, dunia seakan berhenti berputar. Dengan hati yang berdebar dan keyakinan yang tak tergoyahkan, dia menarik pelatuk. Seketika, ledakan menggelegar, menari dalam nyala api yang mengamuk. Tank itu meledak. Empat sampai lima serdadu Zionis di dalamnya jelas terpanggang, tewas atau cacat permanen.

Pada Kamis, 24 Januari 2024, Brigade Al Qassam berhasil mendapatkan rekaman kamera Go Pro milik pasukan penjajah 'Israel' Defense Forces (IDF) dari Camp Maghazi. Insiden yang terekam, yang menunjukkan kekalahan memalukan IDF, telah menjadi topik panas setelah Al-Qassam memberikan rekaman tersebut kepada Al Jazeera untuk ditayangkan. Sangat jelas terlihat seluruh serdadu di lokasi dalam rekaman tersebut tewas mengenaskan.

Baca Juga: Lebih 24 jam pasukan 'Israel' menggempur Tulkarm di Tepi Barat tapi tak mampu menguasainya

Kegagalan 'operasi darat' Zionis 

Bocornya rekaman ini bukan hanya tentang kegagalan taktis IDF, tetapi lebih luas lagi, tentang bagaimana informasi digunakan sebagai alat propaganda. Dalam perang di Gaza yang sarat dengan narasi dan kontra-narasi, pemanfaatan rekaman ini oleh Al-Qassam dan penayangannya oleh Al Jazeera menjadi strategi penting dalam perang narasi.

Sejauh ini, melewati tiga bulan perang di Gaza, tak ada secuil pun pencapaian militer yang direngkuh Zionis. Tak ada satu pun tawanan yang mereka bebaskan dalam operasi. Lebih 1200 kendaraan tempur yang rusak atau hancur dan 8000 lebih serdadu yang 'dieliminasi' pejuang Palestina merupakan 'prestasi memalukan' bukan hanya bagi Zionis tapi terlebih lagi bagi AS dan sekutunya.

Brigade Saraya Al Quds, dalam pernyataannya, menggambarkan bagaimana mereka terlibat dalam pertempuran habis-habisan. Dengan senapan mesin dan senjata berat, mereka menghadapi tentara dan kendaraan musuh Zionis. Setiap detik di garis depan diisi dengan suara tembakan dan ledakan, menciptakan sebuah simfoni perlawanan yang keras.

Baca Juga: Seorang jenderal Zionis menyarankan pemerintahan Netanyahu harus berhenti berbohong

Di sisi lain, pasukan Zionis tidak tinggal diam. Mereka melancarkan serangan balasan, mencoba menembus barisan pertahanan pejuang Palestina.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x