Negara-negara anggota NATO, seperti Belanda dan Kanada, memberikan dukungan, dengan NATO menyatakan bahwa serangan tersebut bersifat defensif dan bertujuan untuk menjaga kebebasan navigasi.
Namun, ada negara-negara seperti Rusia dan China yang abstain dari resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut Houthi untuk segera menghentikan serangan mereka pada jalur pelayaran, dengan Rusia menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang tidak sah menurut hukum internasional.
Di Yaman sendiri, ribuan orang berkumpul untuk memprotes aksi militer ini. John Kirby, juru bicara Gedung Putih, menyatakan bahwa AS tidak tertarik dalam perang dengan Yaman tetapi tidak akan ragu untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menegaskan bahwa RAF telah melakukan "serangan yang ditargetkan" dan menyatakan bahwa Inggris akan selalu mendukung kebebasan navigasi dan aliran perdagangan yang bebas.***