Serangan AS dan Inggris ke Yaman akhirnya mengerucutkan dua kubu besar di dunia internasional

- 15 Januari 2024, 16:09 WIB
Foto yang memperlihatkan momen pesawat jet tempur Inggris yang ikut serta dalam pengeboman wilayah kelompok Houthi di Yaman. Pada Jumat dini hari, 12 Januari 2024.
Foto yang memperlihatkan momen pesawat jet tempur Inggris yang ikut serta dalam pengeboman wilayah kelompok Houthi di Yaman. Pada Jumat dini hari, 12 Januari 2024. /Anadolu/

Lebih selusin serangan menghantam Yaman

Setidaknya lima orang tewas dan enam lainnya terluka, menurut juru bicara Houthi.

Houthi mengatakan mereka menyerang kapal di Laut Merah, yang merupakan milik penjajah 'Israel' atau menuju pelabuhan 'Israel', sebagai tanggapan atas serangan udara dan darat yang berkelanjutan di Jalur Gaza.

AS dan Inggris telah melancarkan lebih dari selusin serangan di Yaman, menargetkan lebih dari 60 objek, termasuk pusat komando dan kendali, gudang amunisi, sistem peluncuran, fasilitas produksi, dan sistem radar pertahanan udara.

Baca Juga: Rakyat Palestina di Gaza didera kelaparan, penyakit dan dehidrasi

Presiden Joe Biden menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons langsung terhadap serangan Houthi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pelayaran internasional, termasuk penggunaan rudal anti-kapal untuk pertama kalinya dalam sejarah.

"Serangan yang ditargetkan ini adalah pesan yang jelas bahwa Amerika Serikat dan mitra kami tidak akan mentolerir serangan terhadap personel kami atau membiarkan aktor-aktor bermusuhan membahayakan kebebasan navigasi," ujar Presiden AS Joe Biden, dikutip dari Reuters pada Sabtu.

Reaksi dunia internasional

Serangan AS dan Inggris ke Yaman menegaskan dua kubu besar di dunia internasional saat ini.

Reaksi internasional terhadap serangan ini bervariasi. Seperti dilaporkan Al Jazeera pada Senin, 15 Januari 2024, Saudi Arabia menyerukan pengekangan dan menghindari eskalasi, sementara Turki, melalui Presiden Recep Tayyip Erdogan, mengecam serangan tersebut.

Jordan mengungkapkan keprihatinan terhadap agresi 'Israel' di Gaza dan hubungannya dengan ketegangan regional. Mesir juga menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi operasi militer di Laut Merah dan serangan udara di Yaman.

Sementara itu, PBB, melalui Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, meminta semua pihak untuk tidak meningkatkan situasi yang sudah tegang.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x