WartaBulukumba.Com - Serangan AS dan Inggris ke Yaman dalam selubung malam yang pekat. Saat langit Yaman hening, jet-jet tempur Inggris dan Amerika seperti binatang perang logam, melayang-layang melintasi kegelapan seperti bunyi guntur yang jauh. Langit menyala dengan rudal Tomahawk yang menerjang menuju sasaran mereka dengan presisi mematikan.
Laporan Associated Press, wartawan mereka di ibu kota Yaman, Sanaa, mendengar empat ledakan pada awal Jumat waktu setempat. Dua penduduk Hodieda, Amin Ali Saleh dan Hani Ahmed, mengatakan mereka mendengar lima ledakan kuat yang menghantam area pelabuhan barat kota tersebut, yang terletak di Laut Merah dan merupakan kota pelabuhan terbesar yang dikendalikan oleh Houthi.
Baca Juga: Laut Merah membara! AS dan Inggris serang milisi Houthi di Yaman
Saksi mata yang berbicara dengan AP juga mengatakan mereka melihat serangan di Taiz dan Dhamar, kota-kota di selatan Sanaa.
Milisi Houthi memperingatkan bahwa serangan rudal gabungan Inggris-AS tidak akan "dibiarkan tanpa jawaban dan hukuman" ketika puluhan ribu orang berkumpul di ibu kota Yaman untuk memprotes aksi militer tersebut.
Dikutip dari Itv, dalam pidato yang disiarkan televisi, juru bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Sarees, berkata: "Musuh Amerika dan Inggris bertanggung jawab penuh atas agresi kriminal mereka terhadap rakyat Yaman kami."
Pada malam hari Kamis, aset militer Inggris dan Amerika mengebom lebih dari selusin target di wilayah yang dikendalikan Houthi di Yaman dari jet tempur dan rudal Tomahawk pada malam Kamis, yang dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Rishi Sunak dan Presiden Joe Biden.
Baca Juga: Zionis kian menjadi-jadi di Gaza dan Tepi Barat setelah AS dan Inggris serang Houthi Yaman