Seorang jenderal Zionis menyarankan pemerintahan Netanyahu harus berhenti berbohong

- 15 Januari 2024, 15:05 WIB
Perdana Menteri penjajah 'Israel' Benyamin Netanyahu
Perdana Menteri penjajah 'Israel' Benyamin Netanyahu /Hamdani/

WartaBulukumba.Com - Di tengah bara perang di Gaza, di tengah kepulan asap pertempuran dan reruntuhan, sebuah pernyataan seolah hantaman rudal dilesakkan Brigjen Gadi Eisenkot, anggota Dewan Perang Zionis, menargetkan jantung pemerintahan Netanyahu.

Di balik uniform militernya dan posisinya yang strategis, Eisenkot menunjukkan kerentanan yang jarang terlihat, sebuah momen manusiawi yang mengingatkan banyak orang ada kompleksitas dan tragedi yang tak terelakkan dalam perang.

Gadi Eisenkot, yang telah mengalami kehilangan pribadi dalam perang di Gaza—kematian putranya dan keponakan perempuannya di Gaza oleh resistensi pejuang Palestina—menyuarakan pendapatnya dengan nada yang penuh introspeksi dan kesedihan yang mendalam.

Baca Juga: Mahkamah Internasional dengarkan argumen Afrika Selatan terkait genosida 'Israel'

Pemerintah penjajah 'Israel' harus berhenti berbohong

"Pemerintah Harus berhenti berbohong dan beralih ke kesepakatan besar yang mengembalikan tawanan dari Gaza, sementara kita seperti buta dalam perang dan dalam situasi yang sulit," ujar Eisenkot, dikutip dari Khabarni pada Ahad, 14 Januari 2024.

Pernyataannya membawa bobot emosional yang tidak biasa.

Eisenkot, dengan pengalaman dan pengamatannya, menekankan perlunya sebuah perubahan strategi. Dia mengkritik pendekatan yang diambil oleh pemerintah saat ini, menyiratkan bahwa solusi militer tidak akan cukup untuk menyelesaikan masalah yang sangat rumit dan berlapis-lapis.

Baca Juga: Kepala Staf Militer 'Israel' mengakui pejuang Palestina memiliki strategi dan persiapan yang baik

Pendekatannya menyarankan diplomasi yang lebih dalam dan negosiasi untuk mencapai kesepakatan besar, mungkin sebuah tanda menuju perdamaian yang lebih berkelanjutan.

Eisenkot seorang pria yang berperang bukan hanya di medan pertempuran, tetapi juga dalam hatinya sendiri.

Kehilangan yang dialaminya memberi gambaran tentang dampak nyata dari perang yang sering kali dilihat hanya sebagai headline berita. Cerita-cerita pribadi seperti Eisenkot memberikan perspektif baru yang sering terlupakan.

Baca Juga: Laut Merah membara! AS dan Inggris serang milisi Houthi di Yaman

Eisenkot, seorang figur militer yang terhormat di 'negaranya', melalui tragedi pribadinya, menunjukkan bahwa tidak ada yang benar-benar kebal dari efek perang. Dalam kata-katanya, ada dorongan untuk merenungkan kembali jalur yang diambil oleh kedua belah pihak.

Ia membuka jalan bagi pertanyaan-pertanyaan penting: Apakah cukup untuk hanya mengandalkan strategi militer? Apakah mungkin mencapai resolusi yang lebih damai dan manusiawi?

Kehilangan anak dan keponakan perempuannya tidak hanya menjadi tragedi pribadi tetapi juga simbol dari korban sia-sia. Kisah mereka memperkuat narasi yang lebih besar tentang biaya manusia dari perang dan pentingnya mencari solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan.

Eisenkot, melalui kesedihan dan pengalaman pribadinya, menjadi suara yang tidak terduga dalam mendesak perubahan arah dalam pendekatan baru.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x