El Nino dan La Nina ancaman nyata perekonomian dan ketahanan pangan global

- 5 Oktober 2023, 18:57 WIB
Dampak El Nino, ratusan hektare sawah di Kota Serang mengering, sebagian gagal panen.
Dampak El Nino, ratusan hektare sawah di Kota Serang mengering, sebagian gagal panen. /ANTARA

 

WartaBulukumba.Com - El Nino, "si "anak kecil", muncul dengan kemarahan, mengirim gelombang panas melintasi samudra. Ia membawa kekeringan, kelaparan, dan musim kering yang menghancurkan. Tapi kemudian, La Nina, "gadis kecil" dengan jubah dinginnya. Ia mendatangkan hujan lebat, banjir, dan menari hebat di atas permukaan laut.

Dua fenomena ini memiliki potensi untuk mengganggu sektor pertanian dan mengguncang perekonomian dunia secara signifikan. 

Organisasi Pangan Dunia memperingatkan akan potensi bencana kelaparan di tahun 2050 jika tidak ada tindakan yang diambil untuk mengatasi dampak perubahan iklim, dan El Nino serta La Nina adalah bagian penting dari tantangan ini.

Indonesia mengharapkan musim hujan akan dimulai pada bulan November, sebulan lebih lambat dari biasanya, setelah musim kemarau yang lebih panjang akibat pola cuaca El Nino.

Baca Juga: Turis serbu bekas kamp Adolf Hitler dengan biaya 100 poundsterling per malam

Penjelasan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada 8 September 2023 lalu,  musim kemarau di Indonesia diperkirakan akan menjadi yang paling parah sejak tahun 2019, mencapai puncaknya pada bulan September dan Oktober, membawa ancaman terhadap panen dan risiko kebakaran hutan.

BMKG memprediksi musim hujan akan dimulai pada bulan November di lebih dari 60% wilayah Indonesia, termasuk sebagian besar provinsi di pulau Jawa dan Sulawesi, dengan tambahan bahwa curah hujan akan relatif normal tetapi sektor pertanian akan terpengaruh.

Cuaca panas yang berkepanjangan telah mengganggu produksi beras dan mendorong kenaikan harga beras.

Baca Juga: China dan Taiwan di ambang perang? Beijing kerahkan 103 pesawat tempur

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah