Taliban gandeng Huawei China untuk pengawasan melalui kamera besar-besaran di Afghanistan

- 25 September 2023, 21:20 WIB
Ilustrasi pasukan Taliban - Taliban gandeng Huawei untuk pengawasan melalui kamera besar-besaran di Afghanistan
Ilustrasi pasukan Taliban - Taliban gandeng Huawei untuk pengawasan melalui kamera besar-besaran di Afghanistan /Reuters

WartaBulukumba.Com - Kamera pengawas rahasia milik Taliban tersembunyi dalam sudut-sudut gelap Kota Kabul, seakan mata yang tidak terlihat. Mereka memelototi jalan-jalan yang dulu riuh, kini sunyi. Cahaya bulan pucat mengintip di antara reruntuhan bangunan. Kamera-kamera menjaga kontrol atas kota-kota yang mereka kuasai. 

Taliban sedang menciptakan jaringan pengawasan kamera besar-besaran untuk kota-kota di Afghanistan, demikian seperti yang diungkapkan oleh juru bicara kementerian dalam negeri kepada Reuters.

Pemerintahan Taliban—yang secara terbuka mengatakan fokusnya adalah mengembalikan keamanan dan menindak tegas Islamic State, yang mengklaim banyak serangan besar di kota-kota Afghanistan—juga telah berkonsultasi dengan produsen peralatan telekomunikasi Tiongkok, Huawei, tentang kerjasama potensial, kata juru bicara tersebut.

Baca Juga: Setahun pasca kematian Mahsa Amini: Kian banyak perempuan Iran berani membangkang soal hijab

Mencegah serangan oleh kelompok militan internasional, termasuk organisasi terkemuka seperti Islamic State, adalah inti dari interaksi antara Taliban dan banyak negara asing, termasuk AS dan China, menurut laporan dari pertemuan-pertemuan tersebut. Tetapi beberapa analis mempertanyakan kemampuan rezim yang kekurangan dana untuk mendanai program ini, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyatakan kekhawatiran bahwa sumber daya apa pun akan digunakan untuk menindas para demonstran.

Detail tentang bagaimana Taliban berniat untuk memperluas dan mengelola pengawasan massal, termasuk perolehan rencana AS, sebelumnya belum pernah dilaporkan.

Pengguliran kamera massal, yang akan berfokus pada "titik-titik penting" di Kabul dan tempat lainnya, merupakan bagian dari strategi keamanan baru yang akan memakan waktu empat tahun untuk sepenuhnya diimplementasikan, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Abdul Mateen Qani, kepada Reuters.

Baca Juga: China kerahkan 28 pesawat tempur 'menyerbu' langit Taiwan

"Sa'at ini, kami sedang bekerja pada peta keamanan Kabul, yang sedang diselesaikan oleh para ahli keamanan dan memerlukan banyak waktu," katanya.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x