Ngeri! Jenderal bintang empat AS memperingatkan perang dengan China dua tahun ke depan

- 29 Januari 2023, 14:22 WIB
Seorang tentara China yang berdiri di samping kendaraan lapis baja
Seorang tentara China yang berdiri di samping kendaraan lapis baja /The Defence Post

WartaBulukumba - Perang Dunia III semakin dekat? Bayangan kengerian itu muncul saat Amerika Serikat benar-benar perang melawan China.

Kengerian itu bertambah tebal setelah sebuah memo seorang Jenderal  Angkatan Udara AS bintang empat menyebutkan  bahwa Amerika Serikat akan melawan China dalam dua tahun ke depan.

"Saya harap saya salah," kata Jenderal Mike Minihan, yang mengepalai Komando Mobilitas Udara, menulis kepada pimpinan dari sekitar 110.000 anggotanya, seperti dilansir dari Reuters pada Ahad, 29 Januari 2023.

Baca Juga: Pasca pembakaran Al Quran, Turki peringatkan warganya dari serangan islamofobia di Amerika Serikat dan Eropa

"Naluri saya mengatakan saya akan bertempur pada 2025," bunyi salah satu kalimatnya dalam memo tersebut.

Surat itu bertanggal 1 Februari tetapi telah dikirim pada hari Jumat.

Sang Jenderal punya firasat dan naluri serta komparasi dengan prediksi berdasarkan geopolitik yang dia pahami selama ini.

Baca Juga: Seorang pemburu UFO dan Athos Salome mengklaim 'Alien akan mendarat di Bumi pada tahun 2023'

 

Pandangan sang jenderal tidak mewakili Pentagon tetapi menunjukkan keprihatinan di tingkat tertinggi militer AS atas kemungkinan upaya China untuk melakukan kontrol atas Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.

Baik Amerika Serikat dan Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden pada tahun 2024, berpotensi menciptakan peluang bagi China untuk mengambil tindakan militer, tulis Minihan.

"Komentar ini tidak mewakili pandangan departemen tentang China," kata seorang pejabat pertahanan AS.

Baca Juga: Departemen Pertahanan AS segera resmi selidiki insiden UFO jatuh di gurun New Mexico

Menteri Pertahanan A.S. Lloyd Austin mengatakan awal bulan ini dia sangat meragukan bahwa peningkatan aktivitas militer China di dekat Selat Taiwan adalah tanda invasi segera oleh Beijing ke pulau itu.

China telah menggencarkan tekanan diplomatik, militer, dan ekonominya dalam beberapa tahun terakhir di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu untuk menerima China sebagai pusat pemerintahannya .***

Editor: Nurfathana S

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x