WartaBulukumba - Serangan militer Rusia ke Ukraina didahului sebelumnya oleh 'artileri' serangan siber yang tak terdeteksi siapa pelakunya.
Namun baru-baru ini Microsoft menyibak bahwa peretas pemerintah Rusia adalah pelaku beberapa operasi siber terhadap Ukraina yang tampaknya mendukung serangan militer Moskow dan kampanye propaganda onlin.
Pernyataan itu dilontarkan Microsoft dalam sebuah laporan, dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters oada Rabu, 27 April 2022.
Baca Juga: Invasi Rusia menggila, Ukraina minta bantuan keamanan siber Korea Selatan
Intrusi yang dilaporkan - beberapa di antaranya belum pernah diungkapkan sebelumnya - menunjukkan bahwa peretasan telah memainkan peran yang lebih besar dalam konflik daripada apa yang telah diketahui publik.
Serangan digital, yang menurut Microsoft dimulai satu tahun sebelum invasi Rusia 24 Februari, mungkin telah meletakkan dasar bagi misi militer yang berbeda di wilayah yang dilanda perang, para peneliti menemukan.
Antara 23 Februari dan 8 April, Microsoft mengatakan, pihaknya mengamati total 37 serangan siber destruktif Rusia di Ukraina.
Baca Juga: Tentara Rusia juga gunakan panah dalam serangan militer ke Ukraina
Kedutaan Besar Rusia di Washington tidak segera membalas pesan yang meminta komentar.