WartaBulukumba - Salah satu rute bagi Rusia adalah Laut Hitam untuk melancarkan invasi ke Ukraina.
Ada perubahan terbaru dalam retorika Turki yang menyebut invasi Rusia ke Ukraina sebagai "perang" pada hari Ahad.
Perubahan retoris itu dapat membuka jalan bagi negara anggota NATO untuk memberlakukan pakta internasional yang membatasi jalur angkatan laut Rusia ke Laut Hitam.
Baca Juga: Negara-negara Nordik bakal menutup wilayah udara bagi pesawat Rusia
Turki adalah pengawas Laut Hitam. Berdasarkan Konvensi Montreux 1936, Turki memiliki kendali atas selat Dardanelles dan Bosphorus yang menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Hitam dan dapat membatasi perjalanan kapal perang selama masa perang atau jika terancam.
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Ahad 27 Februari 2022, Ankara mengatakan serangan Rusia tidak dapat diterima tetapi sampai hari Ahad belum menggambarkan situasi sebagai perang.
"Pada hari keempat perang Ukraina, kami mengulangi seruan Presiden Erdogan untuk segera menghentikan serangan Rusia dan memulai negosiasi gencatan senjata," kata juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin di Twitter.
Baca Juga: Rusia kehilangan jutaan dolar iklan di situs web, aplikasi dan channel YouTube yang didukungnya
Fahrettin Altun, direktur komunikasi Turki, mengatakan "kami menyaksikan perang lain di wilayah kami", dan mengulangi tawaran Erdogan untuk menengahi.