Lebih 125 ribu guru Myanmar diskors oleh junta militer akibat menentang kudeta 1 Februari

- 23 Mei 2021, 19:47 WIB
Masyarakat Myanmar memukul panci dan wajan sebagai bentuk protes terhadap aksi kudeta oleh junta militer.
Masyarakat Myanmar memukul panci dan wajan sebagai bentuk protes terhadap aksi kudeta oleh junta militer. /Channel News Asia

"Saya tidak akan mendaftarkan putri saya karena saya tidak ingin memberikan pendidikannya dari kediktatoran militer. Saya juga mengkhawatirkan keselamatannya," kata Myint, 42 tahun, yang putrinya berusia 14 tahun.

Baca Juga: Leonardo DiCaprio membeli rumah seharga 7,1 juta dolar spesial untuk ibunya

Mahasiswa, yang berada di garis depan protes harian juga berencana untuk memboikot kelas.

"Saya hanya akan kembali ke sekolah jika kita mendapatkan kembali demokrasi," kata Lwin, 18 tahun.

Sistem pendidikan Myanmar sudah menjadi salah satu yang termiskin di kawasan itu. Myanmar menduduki peringkat 92 dari 93 negara dalam survei global tahun lalu.

Baca Juga: Subduksi Lempeng Indo-Australia pemicu gempa di Blitar

Bahkan di bawah kepemimpinan Suu Kyi yang telah memperjuangkan pendidikan, pengeluaran di bawah 2% dari produk domestik bruto. Itu adalah salah satu tingkat terendah di dunia, menurut angka Bank Dunia.**

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah