WartaBulukumba - Gerabah pecah dan barang-barang lainnya jatuh terpelanting. Tiang-tiang dan barang besar bergoyang. Pintu rumah berderik.
Hampir semua penduduk terbangun. Banyak yang panik. Gempa di Blitar Jawa Timur itu dirasakan di beberapa wilayah lainnya yang membentang dari Karangkates, Sawahan, Ngajuk, Lumajang, Tulungagung, sampai Malang dengan intensitas IV MMI.
Dirasakan nyata di dalam rumah, terasa seakan ada truk berlalu menggetar hingga Madiun, Banyuwangi, Pasuruan, Ponorogo, Mataram, Trenggalek, Pacitan, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Pacitan, Kuta, Denpasar, Gianyar, Lombok Barat, Ngawi, Tabanan, dan Jembrana. Getarannya dirasakan pada skala III MMI.
Benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran itu dirasakan penduduk di Surabaya, Mojokerto, Sidoarjo, Kediri, Magelang, Cilacap, Pasuruan, Wonogiri, Klaten, Lombok Tengah, Purworejo, dan Karangasem dengan intensitas II MMI.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gempa di tenggara Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Jumat pukul 19.09 WIB terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menurut
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam Lempeng Eurasia," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangan tertulis, Jumat 21 Mei 2021.
Baca Juga: Pesta ultah Gubernur Jatim Khofifah panen sorotan, warganet bandingkan dengan Anies dan HRS
Dilansir WartaBulukumba dari Antara, BMKG semula menyatakan gempa yang pusatnya berada di laut sekitar 57 kilometer arah tenggara Kabupaten Blitar pada kedalaman 110 kilometer itu magnitudonya 6,2 namun kemudian memutakhirkannya menjadi 5,9.