Olimpiade Beijing musim dingin di China bernuansa panas, atlet Australia bakal bicara isu Hak Asasi Manusia

23 Januari 2022, 10:00 WIB
Ilustrasi bendera Australia dan China. /Thenewdaily.au

WartaBulukumba - Olimpiade Beijing 2022 berada di musim dingin namun bernuansa 'panas'.

Menteri Olahraga Australia Richard Colbeck baru-baru ini menegaskan bahwa pembatasan pidato atlet di Olimpiade Beijing musim dingin merupakan hal yang sangat memprihatinkan.

Para atlet Negeri Kanguru juga harus bebas untuk mengekspresikan pendapat mereka selama berada di China.

Baca Juga: Uni Eropa tidak mengakui Taliban tapi tetap akan bantu rakyat Afghanistan, ini alasannya

Para atlet Australia diperingatkan untuk berbicara tentang isu-isu hak asasi manusia saat berada di China demi keselamatan mereka sendiri.

Australia termasuk berada dalam barisan Amerika Serikat, Inggris dan Jepang, yang mengumumkan boikot diplomatik atas Olimpiade itu. Negara-negara itu sangat khawatir  tentang hak asasi manusia di China.

"Komite Olimpiade Internasional telah menjelaskan bahwa semua atlet memiliki hak atas opini politik dan kebebasan untuk mengekspresikannya termasuk melalui media sosial dan wawancara media," kata Colbeck kepada Sydney Morning Herald, ditakik WartaBuluumba.com dari Reuters pada Sabtu 22 Januari 2022..

Baca Juga: Putri Mahathir Mohamad minta ayahnya didoakan

"Setiap ancaman yang ditujukan kepada atlet Australia untuk berbicara, oleh karena itu, sangat memprihatinkan dan sama sekali tidak didukung oleh pemerintah Australia."

Yang Shu, wakil direktur jenderal Departemen Hubungan Internasional Beijing 2022, mengatakan pada hari Rabu bahwa para atlet harus mematuhi piagam Olimpiade dan undang-undang nasional di China selama Olimpiade, yang dimulai pada 4 Februari.

"Setiap perilaku atau pidato yang bertentangan dengan semangat Olimpiade, terutama yang bertentangan dengan hukum dan peraturan Tiongkok, juga akan dikenakan hukuman tertentu," kata Yang.

Baca Juga: Aktivis anti aborsi di AS optimis Mahkamah Agung membatalkan legalisasi aborsi secara nasional

Kelompok-kelompok hak asasi telah lama mengkritik IOC karena menganugerahkan Olimpiade kepada China, dengan alasan perlakuannya terhadap Uyghur dan kelompok minoritas Muslim lainnya, yang dianggap Amerika Serikat sebagai genosida. China membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler