Taliban serukan untuk pengakuan de facto, negara-negara Barat bicara tentang krisis kemanusiaan

- 22 Januari 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi Taliban.
Ilustrasi Taliban. /Reuters

WartaBulukumba - Pengakuan de facto dari dunia internasinal terhadap pemerintahan Taliban sangat dibutuhkan oleh kelompok pengendali teranyar Afghanistan tersebut.

Perwakilan Taliban Afghanistan sebelumnya dijadwalkan tiba di Norwegia pada hari Ahad.

Di sana tempat bagi pembicaraan selama selama tiga hari untuk merumuskan cara meringankan krisis kemanusiaan, kata kementerian luar negeri Norwegia pada hari Jumat.

Baca Juga: Misteri hilangnya dua tokoh kunci Taliban di Afghanistan

"Pertemuan-pertemuan ini tidak mewakili legitimisasi atau pengakuan Taliban. Tetapi kita harus berbicara dengan otoritas de facto di negara itu," kata Menteri Luar Negeri Norwegia Anniken Huitfeldt dalam sebuah pernyataan, dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Jumat 21 Januari 2022.

"Kami tidak dapat membiarkan situasi politik mengarah pada bencana kemanusiaan yang bahkan lebih buruk," katanya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Afghanistan, Mullah Hasan Akhund, pada hari Rabu menyerukan pemerintah internasional untuk secara resmi mengakui administrasi Taliban negara itu, dengan mengatakan pada konferensi pers di Kabul bahwa semua kondisi telah dipenuhi.

Baca Juga: Takut dipaksa menikah dengan pejuang Taliban, keluarga Afghanistan ini mengungsi ke Pakistan

"Saya meminta semua pemerintah, terutama negara-negara Islam, bahwa mereka harus memulai pengakuan," kata Akhund, dalam penampilan siaran publik utama pertamanya sejak ia mengambil peran pada bulan September.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah