Ada lima gejala terkait varian Omicron yang patut diwaspadai

19 Desember 2021, 22:00 WIB
Ilustrasi gejala varian Omicron /pixabay/geralt

WartaBulukumba - Sebuah studi awal terhadap varian Omicron telah menyimpulkan bahwa infeksi mungkin kurang parah daripada yang dialami dari varian Delta. 

Mengutip Fortune, Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada hari Selasa lalu, mengatakan bahwa Omicron menyebar lebih cepat daripada jenis sebelumnya dan varian itu mungkin sudah ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi. 

Sebuah analisis yang diterbitkan oleh peneliti Afrika Selatan pekan ini menemukan bahwa risiko rawat inap di antara orang dewasa yang memiliki COVID-19 adalah 29% lebih rendah untuk orang yang memiliki varian Omicron dibandingkan dengan gelombang infeksi pertama pada tahun 2020.

Baca Juga: 17 peserta Final Miss World 2021 positif Covid-19 termasuk Carla Yules dari Indonesia

Namun, benua Afrika juga mengalami lonjakan 89% dalam kasus COVID-19 baru selama seminggu terakhir, lonjakan tercepat sejak Mei tahun lalu. 

Sebuah studi berbeda yang diterbitkan pada hari Kamis oleh Imperial College London menemukan bahwa dalam kasus Omicron yang mereka analisis, infeksi tidak kurang parah dibandingkan dengan varian Delta.  

Saat ini diketahui ada lima gejala terkait varian Omicron yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Menkes pastikan Covid-19 varian Delta plus asal Inggris belum menjamah Indonesia

Sejumlah ahli menyebut varian omicron cenderung memunculkan gejala Covid-19 yang berbeda dari gejala klasik Covid-19. 

"Lebih dari 50 persen orang tidak pernah mengalami gejala klasik," ungkap ahli epidemiologi Inggris, Prof Tim Spector seperti dikutip dari PMJ News yang melansir Express, Ahad 19 Desember 2021.

Prof Spector mengatakan, lima gejala Covid-19 utama terkait varian omicron serupa dengan gejala selesma. Kelima gejala tersebut meliputi sakit kepala, nyeri tenggorokan, kelelahan, bersin, dan hidung berair atau beringus.

Baca Juga: Ilmuwan Wuhan peringatkan warga dunia: Ada varian baru Covid-19 yang lebih berbahaya

Saat ini, ada tiga gejala klasik Covid-19 tak lagi ada di urutan lima besar. Tiga gejala klasik yang dimaksud adalah kehilangan indra penciuman atau perasa, demam, dan batuk.

Bila terkena Covid-19, menurut Prof Spector, orang-orang yang sudah divaksinasi biasanya hanya akan mengalami gejala yang ringan. Gejala ini akan terlihat seperti pilek pada umumnya.

Dr Hilary Jones mengatakan, virus corona saat ini justru menyebar dengan cepat seperti kebakaran hutan.

Baca Juga: Pfizer uji coba booster untuk bayi dan anak-anak

Bila tak bisa ditanggulangi, kondisi ini bisa mendorong dibutuhkannya kembali penerapan lockdown. Tentu, lanjut dr Jones, tak ada satu orang pun yang menginginkan itu terjadi.

"Orang-orang cemas, depresi, lelah, dan stres," kata dr Jones.

Berdasarkan data, menurut dr Jones, satu dari empat atau lima kasus yang menunjukkan gejala pilek merupakan Covid-19.

Baca Juga: China ternyata sedang mengembangkan 71 vaksin Covid-19

Jika Anda mengalami gejala seperti selesma disarankan segera menjalani tes Covid-19.***

Editor: Muhlis

Tags

Terkini

Terpopuler