Network
WartaBulukumba - Sebuah proyek uji coba sedang dilakukan Pfizer dan BioNTech untuk anak-anak dan bayi.
Pengujian dosis ketiga vaksin Covid-19 tersebut menyasar anak-anak usia 6 bulan hingga di bawah 5 tahun setelah perusahaan menemukan bahwa rejimen dua dosis tidak menghasilkan respons kekebalan yang cukup kuat pada beberapa anak.
BioNTech mengumumkan Jumat 17 Desember 2021, seperti dilansir WartaBulukumba.com dari NBC News. Perubahan protokol uji coba berarti bahwa perusahaan tidak akan memiliki data untuk diserahkan ke regulator hingga paruh pertama tahun 2022.
Baca Juga: Kim Jong Un larang rakyat Korea Utara tertawa selama 11 hari
Itu adalah perubahan dari awal bulan ini, ketika CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan bahwa perusahaan dapat memiliki data tentang anak-anak oleh akhir tahun ini.
Dalam rilis berita yang diposting Jumat, perusahaan mengatakan dua dosis vaksin menghasilkan respons kekebalan yang kuat pada anak-anak di bawah usia 2 tahun, sebanding dengan apa yang terlihat dalam uji coba pada anak berusia 16 hingga 25 tahun, tetapi tidak dalam kohort anak-anak usia 2 hingga di bawah 5 tahun.
Kathrin Jansen, kepala penelitian vaksin Pfizer, mengatakan pada panggilan konferensi dengan investor Jumat bahwa data varian, termasuk omicron, menunjukkan bahwa orang yang divaksinasi dengan tiga dosis vaksin mungkin memiliki tingkat perlindungan yang lebih tinggi daripada mereka yang memiliki dua dosis.
Baca Juga: Kim Jong Un eksekusi mati rakyat Korea Utara yang ketahuan menonton KPop
"Oleh karena itu, kami telah memutuskan untuk memodifikasi setiap studi pediatrik untuk memasukkan dosis ketiga ke seri dan mencari lisensi untuk seri tiga dosis daripada seri dua dosis seperti yang diantisipasi sebelumnya," kata Jansen.
