Di film ini, kata Buddy Ace sapaan akrab Setiabudi akan mengeksplorasi spot-spot wisata di Kabupaten Bulukumba, khususnya di Tanjung Bira dan tempat pembuatan perahu Pinisi.
“Alhamdulillah, orang nomor satu di Bulukumba sudah kasi izin, sudah kita Mappatabe. Insya Allah seluruh dunia mengamini karena Pinisi milik dunia,” kata Buddy Ace penuh semangat saat menemui Bupati Muchtar Ali Yusuf di sebuah warkop di kota Bulukumba, Jumat yang lalu.
Baca Juga: Film Makmum 2 cetak rekor MURI di masa pandemi, tembus 1 juta penonton
Dikatakan bulan depan, pihaknya lanjut Buddy akan kembali ke Bulukumba untuk mempersiapkan produksi. “Terkait rencana produksinya kita dikasi target sama Maxtream anak perusahaan Telkom agar September paling cepat kita sudah harus tayang di bioskop,” ungkapnya.
Buddy menjelaskan bahwa casting film ini sebagian besar atau 50 persen dari anak-anak Bulukumba, 30 persen anak-anak Makassar dan 20 persen dari Jakarta.
“Paling banyak Bulukumba, termasuk di 50 persen itu ada pak Bupati Bulukumba,” terang Buddy.
Baca Juga: Film Teka Teki Tika, ketika komedi dan misteri datang bersisian
Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf mengapresiasi dan sangat mendukung rencana pembuatan film yang dibuat di Bulukumba dan mengangkat budaya lokal di Bulukumba yang dikenal dengan Bumi Panritalopi ini.
Bupati Bulukumba juga menyarankan agar dalam judul film nanti bisa mempertimbangkan bahasa daerah. Namun pada intinya film ini diharapkan dapat mengangkat citra Kabupaten Bulukumba.
“Tentunya dengan pembuatan film ini, ada feedback, bagaimana orang semakin mengenal Bulukumba dengan budayanya dan pesona alam Bulukumba, sehingga pariwisata kita juga semakin dikenal,” kata Andi Utta, sapaan akrab Bupati Bulukumba.