Andi Utta berharap kapal nelayan Bulukumba difasilitasi teknologi pendingin oleh KKP dan didukung perbankan

- 1 Juli 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi ikan tuna
Ilustrasi ikan tuna / /Unsplash.com/CA Creative

WartaBulukumba -  Ikan tuna menari-nari di perairan biru Bulukumba yang jernih, siripnya membelai angin laut. Di antara terumbu karang yang berbinar, mereka memancarkan keindahan dalam gerakan gemulai. Nelayan berjuang dengan ketangguhan, mengarungi gelombang laut. Sayangnya, keberlimpahan ini hanya terperangkap dalam pasar lokal. 

Laut Bulukumba adalah rumah bagi beragam kehidupan laut yang menakjubkan. Salah satunya adalah kekayaan berupa ikan tuna.

Namun sayang, sampai detik ini ikan tuna hasil tangkapan nelayan Bulukumba hanya bisa ditemukan di pasar lokal Indonesia. Kualitas ikan tuna hasil tangkapan nelayan Bulukumba tidak bisa dipertahankan berlama-lama sehingga tidak layak ekspor.

Baca Juga: Jajaki peluang ekspor tuna, Bupati Bulukumba hadiri presentasi teknologi terbaru alat pendingin ikan di Jepang

Tidak memenuhinya syarat ekspor ikan tuna dan ikan lainnya ke luar negeri karena kualitas setelah tangkapan nelayan pada umumnya hanya pada level grade C dan D.

Misalnya harga tuna grade A harganya 135 ribu per kilogram, tapi karena selama ini kualitas hasil tangkapan hanya mampu di grade D dan C saja.

Hal itu menyebabkan h arganya juga paling tinggi hanya 45 ribuan per kilogram.

Baca Juga: 20 ide usaha kreatif berbasis teknologi dan digital di Sulsel: Bulukumba, Sinjai hingga Toraja

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x